Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR memiliki alokasi anggaran mencapai lebih dari Rp2 triliun untuk berbagai program infrastruktur dasar perumahan dan permukiman di 694 lokasi Indonesia. Infrastruktur yang dibangun mulai penyediaan air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, perbaikan lingkungan, dan sebagainya.
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPIW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program infrastruktur kerakyatan yang dilakukan dengan skema padat karya atau infrastruktur berbasis masyarakat (IBM).
Pada tahun anggaran 2022 ini dukungan infrastruktur bidang permukiman disalurkan untuk 694 lokasi di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp285,7 miliar. Pelaksanaan program ini juga dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan khususnya untuk infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
“Konsep pelaksaan program infrastruktur permukiman dengan melibatkan masyarakat seperti ini dilaksanakan supaya mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Program IBM ini juga bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke pelosok sehingga masyarakat bisa merasakan langsung program pembangunan di sektor perumahan dan permukiman,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Secara alokasinya, anggaran IBM bidang permukiman tahun 2022 ini mencapai Rp2,11 triliun yang diarahkan untuk menyerap tenaga kerja hingga 60.466 orang. Kepala BPIW Jawa Tengah Cakra Nagara mengatakan, untuk program IBM di Jawa Tengah diproyeksikan untuk menyerap 5.152 orang.
“Saat ini realisasi fisik padat karya bidang permukiman di Jawa Tengah yang sudah dilaksanakan secara fisik sebesar 34,75 persen dengan penyerapan keuangan 68,16 persen senilai Rp194,7 miliar. Tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 9.198 orang atau lebih besar dari target semula,” jelasnya.
IBM bidang Cipta Karya permukiman ini dilaksanakan melalui program reguler seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Program Pamsimas dilaksanakan di 215 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp86 miliar dan pelaksanaanya sudah 13 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 1.024 orang. Sedangkan untuk program Sanimas SPALD-S dialokasikan anggaran sebesar Rp90,5 miliar, progres pelaksanaan 60,6 persen dan SPALD-T dialokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar, progres pelaksanaan 20,7 persen dengan total serapan tenaga kerja sebanyak 5.551 orang.
Kegiatan PKT ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR). Selanjutnya Sanimas LPK tersebar di 162 lokasi dengan anggaran Rp32,4 miliar saat ini sudah 87,22 persen dengan serapan tenaga kerja 744 orang.
TPS3R yang pada tahun 2022 dilaksanakan di 14 lokasi dengan anggaran Rp8,4 miliar, saat ini sudah terserap 10 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan 70 persen. Untuk program PISEW menjangkau 75 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp37,5 miliar. Progresnya saat ini sudah terlaksana sebesar 68,9 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 1.761 orang.
Terakhir program Kotaku dilaksanakan di 33 lokasi senilai Rp23,9 miliar. Progres keuangan hingga saat ini sudah terserap 65,9 persen senilai Rp15,7 miliar untuk lima lokasi dengan serapan tenaga kerja 108 orang. Kotaku dilakukan melalui pembangunan infrastruktur skala lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar