Tagar #Ganjar-Erick dan #Ganjar-Prabowo selalu berkeliaran disalah satu medsos andalanku, Tik Tok. Kujumpai tagar tersebut lantaran aku sering mengikuti berita seputar Ganjar Pranowo beserta tokoh politik lainnya. Ya, Ganjar seorang gubernur Jateng yang saat ini sedang menjadi idola masyarakat.
Nama Ganjar saat ini tengah mengudara, sebab dirinya terus dielu-elukan menjadi penerus kepemimpinan Joko Widodo. “Wih baru kali ini deh sepertinya ada seorang kandidat capres yang dengan senang hati meneruskan kinerja pemimpin sebelumnya.” pekikku.
Biasanya kan setiap pergantian presiden pasti semua kebijakannya berubah. Seperti kubu satunya tuh yang saat ini terus gembar-gembor menyuarakan koalisi perubahan, ups. Padahalkan memang seharusnya diteruskan ya, bukan malah diubah. Semisal semua kebijakan Jokowi tidak dilanjutkan, sia-sia dong perjuangannya selama ini. Bukankah begitu sobat?
Lagipula, apanya yang mau dirubah coba? Era kepemimpinan Jokowi saja banyak kebijakan yang bagus tuh, apalagi pemerataan infrastruktur yang dapat dimanfaatkan banyak orang. Nilai plusnya lagi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi menurut lembaga survei terpercaya LSI pada Februari 2023 lalu mencapai 75,9%.
Bukankah berarti itu menandakan bahwasannya rakyat puas terhadap kinerja Jokowi selama dua periode ini? Lantas mengapa kubu sebelah terus berkoar-koar dan mengajak masyarakat Indonesia guna melakukan koalisi perubahan? “ciye, jadi provokator ni ye?”
Entahlah, apa tujuan mereka. Yang pasti saat ini banyak rakyat Indonesia merasa bangga akan kinerja yang dilakoni sang pemimpin negara.
Oleh sebab itu, Ganjar Pranowo menjadi figur yang pantas serta senantiasa melanjutkan sepak terjang Jokowi selama ini. Gubernur cakap ini selain banyak gagasan, ia juga selalu menuangkan buah pikir cemerlangnya kedalam kebijakan yang saat ini sudah berjalan di provinsi Jawa Tengah.
Pola pikir Ganjar begitu selaras dengan kerangka berpikir yang dimiliki Jokowi. Namun apakah mungkin jika Ganjar akan melangkah sendiri tanpa adanya pasangan? Tentunya tidak dong. Seperti halnya ketika memilih pengurus kelas, jika ada ketua pastinya juga akan ada wakilnya dong.
Betul sekali, sebelumnya gubernur Jawa Tengah ini digadang-gadang akan dipasangkan dengan Erick Thohir, fyi beliau ini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI loh.
Kabarnya nih, sosok Erick Thohir dinilai mampu membawa dampak positif besar secara elektoral. Lagi-lagi ke-eksistensian Erick juga disorot oleh lembaga survei terpercaya yang berasal dari Populi Center.
Lembaga ini memperkirakan jika Erick Thohir akan menjadi figur yang menunjukkan kelayakan untuk dapat diusung maju sebagai cawapres ditahun 2024 mendatang.
“Wow, eks. Presiden Inter Milan ini the best banget sih.” ujarku. Dercak kagum rasanya ingin kujatuhkan kepada Erick. Namun aku juga teringat sesuatu, jika ada kabar terbaru yang masih hangat dikancah media sosial.
Kabar itu datangnya dari tagar #ganjar-prabowo. “Wih, kegemparan apalagi nih?” tandasku.
Alih-alih ingin menanggalkan kekagumanku untuk Erick, tapi malah aku dibuat bingung lantaran melihat harmonisasi yang dikucurkan Ganjar dan Prabowo beberapa hari yang lalu. Berita tersebut seketika langsung mencuat bahkan memenuhi beranda medsosku.
Dari tersiaranya berita tersebut, banyak netizen beramai-ramai melayangkan dukungan bagi keduanya agar mempersatukan kekuatan guna maju pilpres ditahun depan. Pamor yang dimiliki Prabowo juga gak kalah eksis dengan Erick.
Kharismatik yang Prabowo miliki sama halnya dengan Jokowi, Ganjar, Erick, pokoknya politisi-politisi yang berkompeten deh.
Keduanya sama-sama masuk kedalam jajaran politisi ulung menurut versiku. Semangat juang yang mereka miliki hampir sepadan. Eitss, jangan dilihat berdasarkan umur ya gais, sebab usia belum tentu menjamin kedewasaan dan kewibawaan seseorang.
Walaupun dahulunya Prabowo pernah menjadi sosok kuat dibalik kemenangan Pilgub DKI Anies Baswedan, hingga rekam jejaknya yang begitu kentara saat bergabung dengan kelompok radikal tak bisa dimusnahkan.
Tapi aku yakin, apabila Ganjar disandingkan bersama Prabowo, pasti Menteri Pertahanan tersebut akan kembali ke jalan yang benar serta memupus semua kenangan pahit yang telah dilakukan kawannya, yakni Anies. Jika keduanya bersatu pada pilpres 2024 nanti, tentunya Ganjar-Prabowo akan saling berkolaborasi dalam melawan politik identitas ala Anies Baswedan.
Aduh, kalo beginikan hatiku jadi gundah. Kalo menurut kalian gimana gais? Lebih pantas tagar #Ganjar-Erick atau #Ganjar-Prabowo?
Kalo dari sudut pandangku sih terserah ya, mau tagar Ganjar-Erick atau Ganjar-Prabowo yang jelas jangan sampai ada kadruns diantara kita. Bahaya jika komplotan kadruns memegang kendali negara ini, hancur lebur itu pasti. Lebih parahnya kelompok HT*. FP* dan kawananya pasti akan dihidupkannya lagi.
Hiiii, mengerikan!!! Jangan sampai gerombolan pemecah belah persatuan yang telah dipadamkan Jokowi kembali disulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar