Menjabat sebagai gubernur di Jawa Tengah selama dua periode, tidak membuat Ganjar Pranowo berhasil menuntaskan masalah ketimpangan sosial. Ganjar pertama kali dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah pada 23 Agustus 2013 hingga terkahir masa jabatannya berakhir pada periode kedua pada 5 September 2023.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, indeks rasio gini Jawa Tengah tercatat terus mengalami kenaikan. BPS Jawa Tengah mencatat, pada 2016, saat kepemimpinan periode kedua ganjar tercatat pada posisi 0,357. C
atatan itu justru meningkat pada tahun selanjutnya menjadi 0,365. Namun, Ganjar berhasil sedikit memperkecil ketimpangan di Jawa Tengah pada 2018 menjadi 0,357. Tingkat ketimpangan sosial di Jawa Tengah tercatat stabil pada posisi 0,35 pada 2019 dan 2020. Secara berturut-turut capaian rasio gini Jawa Tengah kala itu sebesar 0,358 dan 0,359.
Masa pandemi Covid-19 yang merebak di seluruh Indonesia pada saat itu turut mempengaruhi melonjaknya tingkat ketimpangan sosial di Jawa Tengah. BACA JUGA Warisan Kesenjangan Sosial Anies, Ganjar, dan Gibran Di Daerah Kekuasaan Anies Baswedan Meninggalkan 'Warisan' Kesenjangan Sosial di Jakarta Di Bawah Kendali Gibran, Ketimpangan Kaya-Miskin di Solo Kian Melebar BPS kembali mencatat adanya kenaikan indeks gini ratio di Jawa Tengah pada 2021 menjadi 0,368 dan turun tipis pada 2022 menjadi 0,366.
Sementara itu, pada masa akhir pemerintahannya, Ganjar meninggalkan 'warisan' tingkat ketimpangan yang meningkat. Data terakhir yang tercatat pada Maret 2023 menunjukkan indeks rasio gini Jawa Tengah bertengger pada posisi 0,369. Pada catatan yang lain, seperti indeks keparahan kemiskinan, juga tercatat cenderung mengalami peningkatan selama dua periode pemerintah Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.
BPS Jawa Tengah mencatat, secara beturut-turut indeks keparahan kemiskinan pada periode pemerintahan pertamanya 2013-2018 sebesar 0,59, 0,51, 0,65, 063, 0,57, dan 0,45. Sementara itu, pada pemerintah keduanya, indeks keparahan kemiskinan Jawa Tengah tercatat mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode pertamanya menjadi 0,30 pada 2019, 0,34 pada 2020, 0,45 pada 2021, 0,42 pada 2022, dan 0,42 pada 202.
Adapun, indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Namun, Ganjar masih berhasil menekan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah selama dua periode masa pemerintahannya. Pada tahun pertama masa jabatannya, tingkat kemiskinan Jawa Tengah berada pada posisi 14,44%. Jumlah itu berhasil di tekan pada 2014 menjadi 13,58%. Angka itu terus turun pada tahun selanjutnya menjadi 13,32%.
Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah terus ditekan hingga berhasil mencapai 13,19% pada 2016 dan turun menjadi 12,23% pada 2017. Kinerja Ganjar menekan kemiskinan berlanjut pada 2018 dengan capaian 11,19% dan 10,58% pada 2019. Kemiskinan di Jawa Tengah kembali meningkat pada masa pandemi Covid-19, pada 2020 meningkat menjadi 11,84%, dan pada 2021 menjadi 11,25%, dan 10,98% pada 2022. Catatan tingkat kemiskinan per Maret 2023, tahun terakhir Ganjar menjabat berada pada 10,77%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar