Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo menyambut baik inisiatif Perdana Menteri
Australia Anthony Albanese terkait dana hibah awal sebesar 200 Juta dolar
Australia atau setara dengan Rp 2 triliun (kurs Rp 10,431.56) untuk kemitraan
infrastruktur dan ketahanan iklim Indonesia-Australia.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Jokowi dalam acara penyambutan Perdana
Menteri Australia Anthony Albanese ke Istana Bogor pada Senin (06/05/2022),
dilansir melalui siaran langsung saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam acara penyambutan tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal mengenai
kerjasama ekonomi antara kedua negara itu tak terkecuali dalam sektor energi
dan perubahan iklim.
"Pentingnya penguatan kerjasama energi dan perubahan iklim saya menyambut
baik inisiatif PM Albanese dan ketahanan iklim Republik Indonesia Australia
dengan dana hibah awal sebesar AU$ 200 juta," tutur Jokowi.
Tidak berhenti sampai di situ, kerjasama dalam sektor tersebut telah
menghasilkan dua bentuk komitmen investasi, yakni Metal Group di bidang
hydropower dan geothermal serta Sun Cable di bidang energi.
"Saya juga menyambut baik komitmen investasi, Metal Group di bidang
hydropower dan geothermal senilai US$ 10 miliar, dan Sun Cable di bidang energi
senilai US$ 1,5 miliar," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden RI itu menyampaikan bahwa dirinya dan Albanese juga
melakukan tukar pikiran menyangkut isu kawasan dan dunia, diantaranya mengenai
perang di Ukraina, kerjasama Indo-Pasifik, dan penguatan kemitraan pembangunan
di Pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar