Kamis, 30 Juni 2022

INDONESIA AKAN KENALKAN SEKTOR PANGAN DI KTT G20

Dalam rangka menyukseskan Indonesia sebagai Presidensi G20, Pemerintah Jokowi menyelenggarakan beberapa kegiatan pendukung perhelatan dari sektor pangan dan agribisnis, dengan tema utama “Pangan Indonesia untuk Dunia yang Lebih Baik (Indonesian Food for a Better World)”.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan antara lain berupa exposure komoditas, ajang pertemuan bisnis, festival dan karnaval, serta talkshow, yang dilaksanakan di 3 lokasi, yakni hari ini di Jakarta sebagai Kick Off Events, kemudian diikuti dengan Labuan Bajo, dan yang terakhir di Borobudur, Magelang.

Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 dipromosikan sebagai bridge builder antara negara maju dan berkembang. Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 akan memberikan manfaat secara ekonomi melalui main events, side events, dan Road to G20 Summit di berbagai kota di Indonesia.

Sherpa Meeting G20 menjadi pertemuan tingkat tinggi yang strategis bagi Indonesia dan menjadi ajang untuk mengkampanyekan beragam produk unggulan Indonesia yang potensial dan menjadi andalan ekspor, termasuk produk agrikultur Indonesia yang terseleksi sebagai andalan ekspor.

Dukungan kegiatan sektor pangan dan agribisnis akan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, mulai dari petani selaku produsen, BUMN, UMKM, eksportir, pelaku pasar, serta Kementerian/Lembaga (K/L) terkait baik di pusat maupun di daerah.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia memproyeksikan sektor pangan dalam negeri untuk pengendalian inflasi demi tercapainya swasembada pangan terbentuk berkat tiga aspek, yaitu ketersediaan, distribusi, dan kebermanfaatan.

Aspek ketersediaan pangan dilakukan melalui peningkatan produksi pangan, menjaga luas tanam bulanan sesuai kebutuhan, serta mendekatkan pusat produksi kepada konsumen.

Sementara dari aspek distribusi pangan, Pemerintah berupaya menjaga pasokan dan harga pangan. Salah satu terobosan Jokowi adalah mendorong kemudahan distribusi pangan dan efisiensi tata niaga dengan mengembangkan e-commerce Toko Tani Indonesia (TTI).

“Rantai pasok dari petani sebagai produsen dengan konsumen bisa sangat panjang, karena itu kami turut mengembangkan e-commerce TTI. Ini dilakukan untuk memangkas rantai pasok. Melalui layanan online berbasis aplikasi ini, TTI sebagai outlet dapat memesan beras segar langsung kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani),” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi.

Selain e-commerce, Pemerintah turut membantu proses distribusi pangan secara intensif untuk mengendalikan harga pada hari besar keagamaan nasional. Kementan juga memantau harga pangan setiap hari, melaksanakan operasi pasar bila diperlukan, dan mengembangkan lumbung pangan masyarakat.

Pada aspek pemanfaatan pangan, Agung menuturkan, Pemerintah menjalankan program untuk mengendalikan pola konsumsi masyarakat untuk menjaga ketersediaan dan kebutuhan pangan.

Program itu adalah mengembangkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), kemudian mengkampanyekan anti pemborosan atau food waste, serta mendorong pemanfaatan bahan baku lokal untuk industri pangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...