Jokowi menghimbau masyarakat untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan di lahan-lahan terlantar sebagai persiapan untuk menghadapi potensi krisis pangan. Seluruh pihak mesti waspada soal pangan karena pada Januari 2022 ada tiga negara yang menghentikan ekspor pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara saat ini, sudah ada 23 negara yang menghentikan ekspor pangan.
"Saya hanya ingin titip, sampaikan kepada masyarakat, pada rakyat bahwa yang namanya sekarang ini jangan sampai ada lahan yang terlantar tidak ditanami apa-apa, tanami," kata Jokowi saat membuka Kongres XXXII PMKRI di Samarinda, Rabu (22/6/2022), dikutip dari tayangan akun YouTube PMKRI TV.
Dengan pemanfaatan lahan ini maka ada peluang hasil panen bahan pangan tersebut lebih banyak dibandingkan saat ini. Pasalnya, untuk mempercepat panen tidak bisa dilakukan maka solusinya adalah memperluas lahannya untuk ditanam.
Selain lahan yang nganggur, ia juga meminta agar lahan sawit bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman jangka pendek tersebut.
"Saya sampaikan misalnya sawit, sawit itu bisa ditanami yang kalau masih pendek tanami jagung," imbuhnya.
Menurutnya, ini adalah solusi jangka pendek yang bisa dilakukan agar bahan pangan terutama kedelai dan jagung tidak hanya bergantung pada impor.
"Bayangkan kalau kita bisa produksi pangan jangka pendek kerahkan semua, bukan hanya mandiri di bidang pangan tapi juga potensi ekspor," pungkasnya.
Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung.
Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha.
Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian.
Jokowi lebih serius dalam hal mewujudkan Ketahanan Pangan dalam Negeri. Beliau mencanangkan program pembangunan Food Estate.
Apa itu Food Estate? Food estate adalah program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Sebuah misi bersama untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang.
Bukan hal mudah mengubah semak belukar yang dikelilingi tanaman pakis untuk ditanami aneka tanaman produktif yaitu sayuran. Perlu perlakuan khusus menyesuaikan unsur hara seluas 215 hektar dengan ekosistem yang sesuai dengan kebutuhan bawang merah, bawang putih dan kentang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar