Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan
tengah fokus meningkatkan luas wilayah dan pengelolaan kawasan perairan,
sehingga target 32,5 juta hektare dapat terpenuhi di tahun 2030.
Direktur
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) KKP, Victor Gustaaf Manoppo
mengatakan, Konservasi di wilayah laut menjadi salah satu strategi andalan
Indonesia dalam memulihkan kelautan dan ekosistem perairan.
“Hingga
tahun 2021, kawasan konservasi perairan yang ada telah mencapai 28,4 juta
hektar atau 8,7 persen dari total luas perairan Indonesia,” ucap Victor dalam
keterangannya, Minggu (3/7/2022).
“Fokus
utama kami tidak hanya terletak pada perluasan kawasan tapi juga meningkatkan
efektivitas pengelolaannya,” sambungnya.
Victor juga
menyampaikan, untuk mencapai target ini KKP telah melakukan berbagai langkah
seperti menyusun dan menerapkan peraturan perundang-undangan yang mendukung
pengelolaan kawasan konservasi perairan.
Serta
memberikan penghargaan kepada kawasan yang melaksanakan pengelolaan kawasan
konservasi perairan dan mengintegrasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ke dalam dokumen perencanaan wilayahnya.
KKP, lanjut
Victor, telah menetapkan strategi untuk meningkatkan luasan kawasan konservasi
perairan dan meningkatkan efektivitas pengelolaannya.
Strategi
pertama adalah berbagi rencana, sebagai upaya untuk memperkuat proses
perencanaan dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan.
Kedua,
berbagi investasi, untuk mengurangi kesenjangan pendanaan dalam
pengelolaan.
Ketiga,
berbagi tanggung jawab, untuk mengurangi kesenjangan sumber daya manusia dalam
implementasi kawasan konservasi perairan.
Selain
strategi tersebut KKP juga mendorong penanaman vegetasi pantai dan 1.350 hektar
mangrove di 36 kabupaten/kota serta mempersiapkan neraca sumber daya laut
(ocean account), termasuk untuk konservasi terumbu karang bersinergi dengan
Kementerian/Lembaga terkait.
“Ini
menjadi tugas bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para
pemangku kepentingan untuk mencapai target kawasan konservasi perairan,” papar
Victor.
“Kami
berharap, dengan sinergi program dan kegiatan ini, dapat mendorong pertumbuhan
pusat ekonomi baru berbasis pengelolaan kawasan konservasi perairan untuk
dimanfaatkan secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar