Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berulang kali mendorong masyarakat agar mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Hal ini merupakan wujud nyata dukungan Presiden Jokowi terhadap usaha anak bangsa.
Bahkan pemerintah melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan terus mengawasi realisasi belanja produk lokal. Dengan begitu, maka imbas positifnya akan mengangkat perekonomian masyarakat.
Sikap Jokowi terhadap produk dalam negeri disambut positif oleh pemerintah daerah. Apalagi sebagai negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif, sudah sepatutnya Indonesia bangga dengan hasil karya anak bangsa.
“Pemerintah open terhadap masukan dari masyarakat. Masukan ini yang kemudian diberikan ruang untuk (masyarakat) berkespresi. Ini bagus sekali karena kita termasuk negara yang kreatif,” kata Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Yogyakarta, Tri Retnani dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/8/2022).
Menurutnya, apa yang dilakukan Pemerintahan Jokowi dalam mendorong penggunaan produk lokal berimplikasi positif terhadap sektor usaha dalam negeri, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kita bangga dengan produk lokal. Ini yang sekarang dimulai pemerintah, memberi surat edaran, mendampingi prosesnya di daerah. Kita punya UMKM yang enggak kalah bagus. Ini bagian dari cara kita mencintai negara,” sebutnya.
Untuk diketahui, pada anggaran tahun 2022 komitmen pembelian produk dalam negeri oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam e-katalog mencapai Rp802 triliun. Sementara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp296 triliun.
Presiden Jokowi berharap semua pihak, khususnya kementerian/lembaga dan Pemda memiliki kepekaan terhadap situasi perekonomian bangsa dan juga global yang sedang sulit dengan memilih menggunakan produk lokal yang akan berdampak pada penambahan lapangan kerja.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (dua kiri) dalam Sarasehan Pengelolaan Dana Desa se-Jawa Tengah Tahun 2019 di Semarang, Kamis (22/11). (Liputan6.com/Gholib)
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan kepala desa (Kades) agar bahan baku untuk membangun infrastruktur seperti semen dan batu bata dibeli dari desa tersebut. Hal ini agar ada perputaran uang, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di desa tersebut.
"Saya hanya titip, bolak-balik saya sampaikan kalau membangun fisik ataupun nonfisik gunakan bahan-bahan material dari desa itu, dari desa Bapak/Ibu semuanya. Paling jauh itu dari kecamatan," kata Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Tahun 2022 di Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022).
"Mau beli semen, ada di desa beli di desa. Mau beli batu bata, ada di desa beli di desa kita sendiri. Supaya apa? Uang itu berputar terus di desa kita, paling jauh di kecamatan kita," sambungnya.
Dia tak ingin dana desa yang sudah dianggarkan pemerintah nantinya kembali lagi ke kota, khususnya Jakarta. Pasalnya, hal ini akan membuat ekonomi hanya bertumbuh di kawasan perkotaan saja.
"Jangan sampai uang itu kembali ke kota apalagi kembali ke Jakarta. Hati-hati kembali lagi kesini, hati-hati berarti pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus dan berkelanjutan itu akan juga kembalinya ke pusat lagi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar