Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengomentari mengenai isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode.
Isu 3 periode tersebut kembali menguat saat Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan telah mencium bau busuk pelaksanaan Pemilu 2024.
Hal itulah yang mendorong SBY kemudian turun gunung memimpin Demokrat adu kekuatan di Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang, demi memastikan demokrasi tegak di dalamnya.
"Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil (Jurdil)," kata SBY seperti dilihat Pikiran-Rakyat.com dari akun TikTok @pdemokrat.sumut, Sabtu, 17 September 2022.
“Para kader (itulah) mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024,” ujar SBY, menegaskan langkahnya menghadapi ketidakjujuran Pemilu mendatang.
Dampak ucapan SBY tersebut, kubu PDI Perjuangan langsung membalas banyak serangan.
Sebagai mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa Jokowi sudah berkali-kali menolak rencana 3 periode.Meski begitu, Jusuf Kalla juga mengamini ucapan Jokowi multitafsir.
"Pak Jokowi sudah berkali-kali tidak mau 3 periode. Walaupun masih 'mengikuti kata rakyat', ini kan multitafsir," kata Jusuf Kalla.
"Meskipun saya yakin hati nurani beliau itu karena taat kepada konstitusi dan juga menjalankan demokrasi dengan benar, kita berbicara positif lah. Beliau sudah menolak berkali-kali," katanya menambahkan.
Jusuf Kalla pun berpesan di tengah cobaan dan musibah, masyarakat diminta jangan membuat gaduh politik Indonesia.
"Jangan bikin gaduh politik kita, baik kepada masyarakat, kepada pimpinan partai, ataupun apa. Belum waktunya. Sekarang ini waktunya untuk menghubungi satu sama lain," kata Jusuf Kalla, dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar