Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata. Salah satu upaya yang terus dikejar oleh pemerintah adalah pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Adapun lima DPSP tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Likupang di Sulawesi Utara (Sulut).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa industri pariwisata merupakan sektor yang paling besar terdampak pandemi Covid-19.
Sementara sektor ini memiliki konstribusi yang besar terhadap penciptaan lapangan kerja bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pengembangan lima DPSP tersebut.
"Saya tidak segan-segan meyakinkan bahwa di Indonesia banyak tempat-tempat wisata yang bisa dituju dan memiliki alam yang bagus. Kami ingin tidak hanya Bali saja, namun daerah lainnya juga berkembang. Saya yakinkan investor bahwa Indonesia merupakan tujuan pariwisata dunia," ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Jumat (9/9).
Sejumlah investor dari dalam maupun luar negeri telah menyampaikan komitmen atau rencana investasinya di 5 DPSP yang tidak hanya terkait dengan sektor pariwisata, namun juga sektor pendukung lainnya seperti energi, teknologi informasi dan telekomunikasi, dan juga real estate.
Tercatat total nilai protek eksisting mencapai Rp 172,2 miliar atau US$ 11,67 juta, kemudian nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp 1,55 triliun atau US$ 106,24 juta, serta nilai minat investasi sejumlah Rp 1,18 triliun atau US$ 81,19 juta.
Sementara perusahaan yang telah menyampaikan komitmen tersebut antara lain PT Tobanta Nauli Indah di Danau Toba, PT Luxor Graha Propertindo di Borobudur, Solar Dex Indonesia di Labuan Bajo, Ciputra Residence di Mandalika, dan PT Dayamitra Telekomunikasi di Likupang.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi sektor pariwisata di Indonesia selama tahun 2017 sampai dengan Kuartal II-2022 telah mencapai US$ 51,8 miliar.
Sementara untuk total realisasi investasi sektor pariwisata di 5 DPSP mencapai US$ 487,3 juta dengan komposisi 53% Penanaman Modal Asing (PMA) dan 47% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Tercatat, Danau Toba sebesar US$ 46,6 juta, Borobudur US$ 12 juta, Mandalika US$ 184,8 juta, Labuan Bajo US$ 172,4 juta, dan Likupang US$ 71,5 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar