Senin, 19 September 2022

PERBANDINGAN INFRASTRUKTUR JOKOWI VS SBY

Sedang heboh beberapa hari lalu, seorang Ketua Umum Partai bapaknya (Demokrat) yang katanya muda, cerdas, lulusan luar negeri, dan merakyat coba banding-bandingke pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi dan era SBY. Dia menyebut 80% infrastruktur yang selesai dibangun Jokowi itu konstruksinya dibangun pada era SBY. Setelah dicek data resminya di Kementerian PUPR, faktanya pernyataan AHY sungguh ngawur alias Hoax. Yuk Kita bedah datanya.

Oke kalau kita mau ngomong infrastruktur, kita bahas saja yang paling berwujud dan dirasakan masyarakat saat ini, ada Jalan Tol, ada bendungan, ada bandara, dan ada jalan desa. Oke ya? Kita cek, benar tidak 80% infrastruktur itu konstruksinya dibangun era SBY.

1. Jalan Tol

Presiden Jokowi 2014-2022 (masih tersisa 2 tahun untuk menambah panjang konstruksi) berhasil membangun 1.763 km. Dari jumlah itu, pemerintahan bapaknya AHY (2004-2014) hanya menyelesaikan konstruksi jalan tol sepanjang 222,3 km, atau 12,59% dari proyek infrastruktur tol yang dibangun Jokowi. 12,59% sama 80%? Jauh banget bos, bisa ngitung tidak? 

2. Bendungan

Presiden Jokowi 2014-2022 (masih tersisa 2 tahun untuk menambah jumlah bendungan) berhasil membangun 30 bendungan, dan dari jumlah itu, pemerintahan bapaknya AHY (2004-2014) hanya membangun 18 konstruksi atau 60% dari infrastruktur yang dibangun Jokowi. 60% sama 80%? Jauh banget bos, jangan sebar hoax. 

3. Bandar Udara

Presiden Jokowi 2014-2022 (masih tersisa 2 tahun untuk menambah jumlah bandara) berhasil membangun 24 bandara, dari jumlah itu hanya 7 bandara yang konstruksinya dimulai di era pemerintahan bapaknya AHY (2004-2014) alias 24% saja. 80% sama 24%? Jauh banget bos, jangan halu. 

4. Jalan Desa

Presiden Jokowi 2014-2022 (masih tersisa 2 tahun untuk menambah panjang konstruksi) berhasil membangun 316.590 km jalan desa, sementara era pemerintahan bapaknya AHY? 0 KM. Sampai ada anekdot menyedihkan di desa, "Jangan lewat jalan desa kalau lagi hamil, bahaya, bisa keguguran, karena jalanannya rusak parah". Kalau ini ojo dibandingke ya, jelas apa yang mau dibandingkan? 0km. End of Debate ya

Oh ya, terakhir tentang BBM, AHY bilang Presiden Jokowi tidak bijak karena menaikan harga BBM bersubsidi saat ini. Apa dia lupa, atau masih belum bisa baca berita ya dulu pas bapaknya menjadi Presiden? Era SBY 2004-2014, kenaikan harga BBM bersubsidi lebih kejam. Total kenaikannya Rp.4690/ liter, sementara di era Jokowi cuma Rp.3500/ liter. SBY lebih mahal Rp 1.190/ liter.

Kalau dibandingkan dengan UMR juga, kenaikan BBM era bapaknya AHY jauh lebih sadis.

UMR DKI era SBY Rp.2.200.000 utk tahun 2013 (DKI), Dengan harga BBM Rp6.500/liter, upah satu bulan hanya cukup dapat 338 liter per bulan. Era Jokowi, UMR DKI Rp.4.641.000, dengan harga BBM Rp.10.000/ liter maka itu sanggup memberi 464 liter BBM dengan upah satu bulan. selisih 126 liter per bulan. Masih berani banding-bandingke mas AHY?

Sudah, pesan saya ojo dibanding-bandingke lah SBY dengan Jokowi, yo mesti kalah, SBY nya...Oh ya, yang diinget publik SBY berhasil kok bangun jembatan Suramadu, jembatan yang pembangunannya dimulai di era pemerintahan Presiden Megawati, selamat!!! Pak SBY bisa gunting pita juga. Sayang, Hambalang yang konstruksinya dimulai pak SBY sampai sekarang kehabisan pita buat digunting. Sekian.  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...