Jokowi mengklaim bahwa saat ini kepemimpinan global RI sekarang ini berada di puncaknya. Hal ini diungkapkan saat silahturahmi relawan di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (26/11).
"Saat G20, kita jadi jembatan negara yang berselisih. Artinya kepemimpinan global Indonesia sekarang ini berada pada titik puncaknya," katanya.
"Reputasi global yang sudah kita raih harus dilanjutkan, pembangunan yang sudah kita lakukan, reputasi global yang sudah kita peroleh harus dilanjurkan sampai 2029 setuju? Sampai 2045 setuju?"
"Yang sudah kita bangun harus kita jamin keberlanjutannya, inilah yang harus kita jaga sama-sama bukan hanya 2024, tapi 2029, tapi untuk Indo esia Emas 2045 dan seterusnya. Oleh karena itu jangan karena kepentingan jangka pendek, politik, kemudian lupa pada keberlanjutan yang telah kita mulai, jangan lupa untuk menjaga, agar yang sudah di jalur tepat ini harus dilanjutkan."
Ungkapan Jokowi ini merujuk pada keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 beberapa waktu lalu di Bali yang dihadiri oleh banyak pemimpin dunia. Selain itu, hal yang disampaikan Jokowi itu juga berkaitan dengan misi menjadi jembatan antara negara berselisih yaitu Rusia dan Ukraina.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga kali menyerukan setop perang di hadapan para pemimpin dunia saat konferensi tingkat tinggi (KTT)G20 Bali dihelat pada 15-16 November lalu.
Seruan itu menunjukkan betapa gemas Jokowi ingin agar perang yang kini terjadi di dunia, salah satunya Rusia-Ukraina, segera berakhir. Sebab, perang itu menurutnya sangat-sangat berdampak terhadap ekonomi global. Salah satu misi yang dibawa Jokowi sebagai presidensi G20 tahun ini tidak lain yaitu 'mendamaikan' kedua eks negara Uni Soviet itu.
Beberapa waktu lalu, Jokowi bahkan sempat terbang ke Ukraina dan Putin dalam misi mendamaikan kedua negara.
Jokowi mengatakan perang di Ukraina telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat beban ekonomi global yang masih rapuh karena pandemi Covid-19. Menurutnya, invasi Rusia ke Ukraina juga memperbesar risiko krisis pangan dan krisis finansial global.
"Diskusi soal hal ini (perang di Ukraina) berlangsung sangat, sangat, sangat alot dan akhirnya para pemimpin menyepakati isi deklarasi yaitu pengecaman perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah dan integritas wilayah," paparnya.
"Sampai tengah malam kita berbicara soal ini dan akhirnya deklarasi G20 di Bali dicapai melalui konsensus," kata Jokowi saat KTT G20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar