Pelataran Lumbini komplek Candi Borobudur berdiri tenda besar berikut panggung megah dengan kelengkapan lampu berwarna-warni, Jumat (9/12/2022). Malam itu, digelar Festival Adat Budaya Nusantara II oleh Masyarakat Adat Nusantara (Matra).
Kegiatan itu dihadiri sebanyak 264 kerajaan dan lembaga adat. Mereka mengenakan pakaian kebesarannya masing-masing. Mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Penggambaran betapa Indonesia sangat kaya akan budaya.
Begitu pula dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir memberikan sambutan, mengenakan surjan merah motif bunga dan blangkon hitam di kepala.
Kehadiran Ganjar disambut hangat para raja yang hadir. Mereka bersalaman, dan kemudian duduk satu meja bersama Ketua Umum Matra, Andi Bau Malik Barammamase.
Acara kian meriah dengan penampilan drama kolosal yang melibatkan sejumlah kesenian dari berbagai daerah di tanah air. Di antaranya Tari Bali, Reog hingga topeng ireng dan lainnya. Ditambah, keindahan Candi Borobudur menjadi latar panggung pertunjukan.
Ganjar mengatakan, Festival Adat Budaya Nusantara tersebut dihadiri kerajaan-kerajaan di tanah air dan juga sebagian negara tetangga. Seperti Malaysia, Thailand, Jepang, dan lainnya.
“Mereka (para raja) hadir mengadakan acara festival menunjukkan karya seni dan budaya. Itu juga menunjukkan kepada dunia bahwa kita negara yang punya kepribadian dan kekayaan seni budaya yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, kata Ganjar, mereka juga mendeklarasikan komitmen untuk tetap mempertahankan NKRI yang berdasar Pancasila.
“Dan mereka siap berkontribusi untuk membangun. Banyak persoalan politik, kalau tidak bisa selesai kadang kebudayaan dan seni menyelesaikannya. Ke depan tentu kontribusi nilai-nilai budaya yang masih hidup dan berkembang di tiap daerah, bisa dikontribusikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan. Mungkin bisa nasional, regional, atau lokal,” terangnya.
Gubernur Jateng dua periode itu pun mengajak kerajaan-kerajaan untuk turut melestarikan budaya, dengan mendata dan bekerja sama dengan perguruan tinggi.
“Perlu ada pendataan dan juga kerja sama dengan perguruan tinggi, terkait dengan teorinya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar berterima kasih karena Jawa Tengah menjadi tuan rumah dalam gelaran festival kali ini.
“Terima kasih atas kehadirannya, ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga cita-cita leluhur,” ucapnya.
Sementara itu, di penghujung acara Ganjar menjadi rebutan foto bersama oleh para hadirin. Selain sesi foto formal, banyak yang meminta swafoto menggunakan kamera handphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar