Selasa, 27 Desember 2022

GANJAR PRANOWO INGIN NEGARA ASING KETERGANTUNGAN KE INDONESIA, BUKAN SEBALIKNYA!

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengutarakan keinginannya agar negara-negara asing menjadi ketergantungan kepada Indonesia.

Ganjar menyampaikan, Indonesia saat ini sebenarnya mampu dan memiliki kekuatan untuk membuat negara-negara asing bertekuk lutut.

Dikutip TribunWow, pesan ini diunggah oleh Ganjar di akun Instagramnya @ganjar_pranowo, Senin (26/12/2022).

Awalnya Ganjar menjelaskan bagaimana Indonesia yang kini tergantung kepada asing sebenarnya bisa membalik posisi tersebut.

"Kita balik negara asing tergantung sama kita," jelas Ganjar.

Ganjar menjelaskan, kunci untuk menyukseskan hal tersebut adalah memanfaatkan nikel yang merupakan sumber daya teknologi masa depan.

Kemudian Ganjar lanjut menyampaikan bahwa negara menguasai seluruh sumber daya alam yang ada di bumi dan air untuk kemudian dikelola demi kemakmuran rakyat.

Pada kolom captionnya, Ganjar mengutarakan harapannya Indonesia di tahun 2045 bisa menjadi negara adidaya.

Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Ganjar:

"Peluang besar kita miliki saat ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara adidaya.

Targetnya, pada peringatan satu abad kemerdekaan yaitu pada tahun 2045 Indonesia masuk dalam 5 besar sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia.

Ayo siapkan diri. Siapkan mental dan pengetahuan. Kita pasti bisa."

Ganjar Disebut Sibuk Negosiasi demi Maju 2024

Dalam beberapa waktu belakangan, kedekatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengundang perhatian.

Dilansir TribunWow.com, keduanya kini terlihat akrab satu sama lain meski sebelumnya dikabarkan sempat berseteru.

Namun rupanya, keakraban tersebut dinilai sebagai sebuah upaya dari Ganjar untuk memuluskan jalannya menjadi capres dari partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indo Strategic) Ahmad Khoirul Umam, ada tujuan politik dari sikap Ganjar yang kini melunak.

"Cairnya komunikasi itu diharapkan bisa menciptakan ruang negosiasi dan kompromi politik, agar internal PDIP bisa membukakan jalan bagi Ganjar untuk melenggang di Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam dikutip Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

Disebutkan bahwa Ganjar tengah menunjukkan sikap rendah hati yang dinilai efektif untuk menaklukkan ego lawan maupun kawan.

 

Di sisi lain, sikap tersebut bisa diartikan sebagai tindakan yang dilandasi dengan pamrih.

"Jika tidak dijalankan dengan hati dan persistensi, justru akan menguatkan sikap antipati," kata Umam.

Dalam hal ini, Ganjar memperlihatkan karakter yang fleksibel untuk mencairkan komunikasi dengan Puan.

Apalagi sebelumnya mereka diisukan bersaing untuk meraih posisi capres yang akan diusung PDIP.

Karenanya, kemampuan Ganjar dalam melobi internal partai akan menjadi pertaruhan bagi karier politiknya di masa depan.

Ia dinilai perlu mendapatkan kepercayaan dari Puan maupun petinggi partai lain akan loyalitasnya terhadap PDIP.

"Namun, jika komunikasi Ganjar hanya bermain di ranah permukaan dan gagal membangun political trust atau kepercayaan politik, maka peluang Ganjar akan kandas," kata Umam.

Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai kemesraan Ganjar dan Puan hanya momen sesaat saja.

"Saya melihat itu kemesraan sementara karena momentum-momentum tertentu. Secara politik, tetap saja mereka bersaing," ucap Ujang dikutip Kompas.com, Senin (12/12/2022).

"Secara politik, artinya siapa yang mengalah mereka belum bertemu. Tapi mereka masih masing-masing masih berpendirian pada keinginan masing-masing."

Pakar: Semua Tentu atas Arahan Megawati

Kembali dekatnya hubungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani, dinilai tak lepas dari peran Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dilansir TribunWow.com, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi mengatakan hal tersebut merupakan bentuk etika partai.

Menurutnya, Ganjar dan Puan hendak menunjukkan bahwa kesolidan internal PDIP lebih penting katimbang ego keduanya.

"Kesolidan berpartai jauh lebih penting dari pada mengedepankan ego masing-masing. Kekompakan internal jauh lebih penting dari pada urusan politik," kata Ari dikutip Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Puan dan Ganjar sempat dikabarkan berseteru karena memperebutkan kursi capres 2024 dari PDIP.

Namun, rekonsiliasi keduanya sekarang dinilai lebih menguntungkan partai karena akan dapat memusatkan suara di Pilpres mendatang.

Ari pun menduga bahwa hubungan Ganjar dan Puan membaik berkat arahan dari Megawati.

"Semakin berpengaruh pada citra publik terhadap PDI-P, maupun masing-masing. Semuanya tentu atas arahan Megawati," kata Ari.

"Kedekatan itu tak terlepas dari etika dan tata krama baik sebagai kader terhadap senior partai atau terhadap sosok yang berjasa terhadap karir politik Ganjar."

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...