Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan larangan ekspor bauksit. Hal itu dilakukan untuk mendorong hilirisasi bahan mentah di dalam negeri.
"Tadi pagi kita telah berbicara mengenai bauksit dan segera kita putuskan kapan akan kita larang ekspor bahan mentah dari bauksit. Segera akan kita umumkan," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet di Istana Negara yang ditayangkan secara virtual, Selasa (6/12).
Jokowi mengungkapkan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi pada 2023 adalah investasi. Untuk itu, upaya hilirisasi bahan mentah akan konsisten dilakukan.
"Peningkatan investasi ini harus, tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena ini sangat mempengaruhi growth kita sehingga yang namanya hilirisasi industri itu konsisten terus akan kita lakukan," tegasnya.
Selain itu, peningkatan investasi juga akan menambah lapangan kerja yang diperlukan untuk menyerap tenaga kerja.
Pada saat yang sama, pemerintah akan berupaya menjaga konsumsi melalui gerakan membeli produk dalam negeri dan upaya pengendalian inflasi.
"Saya minta kepada mendagri untuk terus menyampaikan kepada kepala daerah dalam pengendalian inflasi," ujar Jokowi.
Pemerintah sendiri sebelumnya sudah menerapkan larangan ekspor bijih nikel. Hal itu dilakukan sejak Januari 2020.
Larangan ekspor nikel tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Jokowi menyebut kebijakan larangan ekspor bijih nikel membuat Indonesia bisa mengantongi Rp300 triliun per tahun. Padahal Indonesia sebelumnya hanya meraup Rp20 triliun saat mengekspor bahan mentah nikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar