Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merumuskan roadmap strategis 2045 sebagai program prioritas untuk dijalankan pada 2023 mendatang. Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan pihaknya akan membuat peta jalan atau roadmap untuk mencapai Indonesia Emas 2045, seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah akan menjadikan Roadmap Strategi 2045 salah satu program prioritas Kadin Indonesia di Tahun 2023," kata Arsjad dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (4/12/2022).
Roadmap tersebut akan menjadi langkah pertama Kadin untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Adapun, keputusan roadmap strategi 2045 sebagai program prioritas diputuskan lewat Rapimnas 2022 Kadin pada Jumat (2/12/2022) lalu.
Selanjutnya, Arsjad meyakini visi tersebut dapat terlaksana dengan optimalisasi potensi di Tanah Ari, yakni sebagai pasar terbesar di Asean, SDA melimpah, tenaga kerja produktif yang melimpah, dan kepercayaan lewat Presidensi G20.
"Kami harapkan hasil Rapimnas 2022 melibatkan seluruh asosiasi dan pelaku usaha dari berbagai sektor dan daerah dapat menjadi masukan untuk penyempurnaan kebijakan ke depan, terutama dalam meningkatkan iklim investasi dan perdagangan yang lebih baik," jelasnya.
Menurutnya, Rapimnas 2022 ini tak hanya menjadi program kerja semata, melainkan perlunya implementasi dan dampak untuk menguatkan industri atau perusahaan hingga UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Di samping itu, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, ikut mendorong Kadin dalam pembuatan roadmap multisektor industri yang ideal dari 2025-2035. Airlangga menilai, jarak 10 tahun tersebut ideal dan dapat dicapai karena didukung bonus demografi tenaga kerja usia produktif.
“Bonus demografi ini harus kita akselerasi. Jadi momentumnya memang hanya 10 tahun. Ini kita harus cari, driver yang bisa menggelindingkan kita ke depan untuk lebih maju," ujar Airlangga.
Tak hanya itu, pembuatan roadmap juga diperlukan untuk mewaspadai sejumlah sektor yang mengalami kontraksi maupun ekspansif.
“Perekonomian Indonesia tumbuh impresif 5,72 persen, kedua sesudah Arab Saudi dalam negara-negara G20. Kita optimis 5,2 persen tercapai dan 5,3 persen sesuai APBN bisa dicapai," ungkapnya.
Lebih lanjut, Airlangga menekankan ekonomi digital di Asean mencapai US$330 miliar. Peluang tersebut, imbuhnya, harus bisa direbut Indonesia. Untuk mencapai itu, pemerintah berharap Kadin Indonesia bisa mengakselerasi program pendidikan vokasi yang menekankan pada kemahiran talenta atau sumber daya manusia yang melek digital untuk 15 tahun ke depan.
"Saya berharap, kita bisa mempercepat Digital Economy Framework Agreement di Asean dan tugas Kadin Indonesia mempercepat kehadiran lini bisnisnya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar