Berlangsungnya pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution, Rabu (8/11/2017), begitu menyedot perhatian publik.
Meski acara akad dan resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby bertempat di Solo, Jawa Tengah, hal tak menyurutkan minat para tamu undangan untuk datang memberikan selamat.
Gedung Graha Sabha Buana milik Presiden Jokowi yang dijadikan tempat berlangsungnya acara, menjadi saksi bisu betapa banyaknya tamu undangan maupun relawan yang datang dari di hari itu.
Gedung yang dibangun tahun 2002 tersebut bukan kali ini saja digunakan sebagai tempat pernikahan anak Jokowi.
Pada tahun 2015 silam, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menikah di gedung yang berjarak sekitar 400 meter dari kediaman pribadi Presiden ke-7 Indonesia itu.
Melihat pernikahan Kahiyang dan Gibran yang digelar sederhana dan sangat jauh dari ibu kota, muncul pertanyaan mengapa seorang Jokowi tidak menikahkan anaknya di Istana?
Seperti diketahui, Presiden Indonesia sebelum Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menikahkan dua putranya di Istana.
Putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono menikah dengan Annisa Larasati Pohan pada 8 Juli 2005 silam.
Resepsi pernikahan putra sulung SBY itu digelar di Istana Bogor.
Sedangkan adik Agus, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menikah dengan Siti Ruby Aliya Rajasa pada 24 November 2011.
Ibas tak memilih Istana Bogor sebagai tempat akadnya, Istana Cipanas lah yang jadi saksi bisu ikrar janji putra kedua SBY itu.
Alasannya Ibas pertama kali bertemu dengan Aliya di tempat tersebut.
Pernikahan dua putra SBY begitu meriah, tempatnya pun di istana.
Pemandangan itu cukup berbeda dengan pernikahan dua anak Jokowi.
Melansir dari sebuah unggahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di akun Facebook pribadinya, pernikahan Kahiyang-Bobby tidak se-extravaganza pernikahan anak orang terpandang atau anak presiden yang pernah ia hadiri.
"Acara mantu Presiden Jokowi kali ini lebih cocok disebut sebagai pesta rakyat. Karena banyak sekali yang hadir, mulai dari tukang becak, pejabat negara, sampai orang terkenal di Indonesia," tulis Luhut pada unggahannya.
Luhut juga menjelaskan pandangannya mengapa Jokowi memilih menikahkan putrinya di Solo.
Ternyata alasannya sangat sederhana.
Menurut Luhut, Jokowi menginginkan kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat yang dipimpinnya.
"Lalu kenapa Presiden Jokowi tidak mau menikahkan anaknya di Istana Negara? Bisa saja kalau Beliau mau. Tapi saya lihat Jokowi memang menginginkan kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat.
Semua serba sederhana, saya lihat dari undangannya, gedung, baju pengantin, dan makanannya. Meski warnanya sederhana, tapi acara tertata dengan rapi, kesakralan prosesinya pun tidak hilang.
Foto bersama yang saya upload ini juga menunjukkan kesederhanaan dan kebersamaan kami. Ini adalah contoh bahwa pernikahan tidak perlu dilaksanakan dengan bermewah-mewah," tulus Luhut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar