Ulama nyentrik, Muhammad Ali Sodiqin alias Gus Ali Gondrong, pendiri “Mafia Selawat” pimpin para kiai muda pendukung Ganjar Pranowo di Jawa Timur (Jatim), menggelar selawat dan doa bersama di Kabupaten Malang pada Selasa malam, 20 Desember 2022.
Meski diguyur hujan, tak menyurutkan kekhusukan para ulama, kiai, dan santri dan masyarakat se-Jatim untuk melantunkan selawat dan doa yang digelar di Lapangan Tumapel, Pangetan, Kecamatan Singosari tersebut. Menurut Koordinator Daerah Kiai Muda Kabupaten Malang, Ahsani Fathurrahman, gelar acara bertema “Malang Berselawat” ini, bertujuan untuk mendoakan bangsa Indonesia agar selalu terhindar dari berbagai macam bencana.
“Malam ini kami jelas berselawat bersama-sama sebagai tujuan utamanya. Kedua, juga untuk silaturrahim antar kiai dari Jatim. dan ketiga, untuk munajat doa, semoga bangsa Indonesia terhindar dari bencana,” terang Ahsani Fathurrahman.
Ahsani menyebut, kegiatan tersebut dihadiri oleh 10 ribu peserta dari Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Blitar, Cirebon, dan beberapa daerah lain di Jatim.
Para peserta yang hadir, ungkap Ahsani, didominasi kalangan muda, terutama para pendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) di 2024. Mereka, kata Ahsani, berbondong-bondong membawa umbul-umbul sebagai bukti kecintaannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, mengharap berkah, dan menjadikan gelar selawat dan doa sebagai momentum mempererat silaturahmi dalam dekapan ukhwah Islamiyah.
Aksi selawat bersama ini, masih kata Ahsani, bertujuan untuk menghapus kefakiran, mengalirkan keberkahan, serta menuntun generasi muda untuk berbuat baik dan menghindari hal buruk dengan mencintai Allah dan meneladani Rasulnya.
“Karena yang pertama memang banyak generasi muda dari kalangan embongan (jalanan) yang biasa hadir pada pengajian Gus Ali Gondrong,” tegasnya.
Yang kedua, lanjut Ahsani, di samping banyak sekali animo masyarakat pasca pandemi, mereka banyak berkumpul untuk berselawat.
“Mereka bermunajat bersama untuk mendapat pencerahan dari penceramah,” katanya.
“Manfaat lain selawat ini, untuk memberikan kesan dan pesan untuk generasi muda agar hidup damai tanpa kekerasan, terus juga memberikan sebuah instrumen silaturahmi agar saling bersatu padu satu sama lain,” imbuhnya.
Diiringi Tarian Sufi Lantunan selawat dan salam kepada Rasulullah SAW disertai tarian sufi yang terus mengiringi sampai berakhirnya acara. Lebih lanjut, Ahsani berpesan kepada peserta yang hadir untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan demi menghindari perpecahan.
“Ke depannya akan mengadakan selawat di kota/kabupaten lain. Rencanannya di Surabaya, Gresik, Lamongan, Probolinggo, dan beberapa tempat lain,” tutup Ahsani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar