Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bakal meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kelautan dan Perikanan (Siandin) pada 2023 mendatang. Aplikasi itu hadir untuk mempermudah nelayan mendapatkan berbagai informasi terintegrasi.
Hal itu diungkapkan olehnya saat acara Central Java Fish Market di Surakarta, Jateng, hari ini.
"Dari Dinas Kelautan dan Perikanan kita membuat aplikasi Siandin. Sehingga ini menjadi sistem informasi, termasuk untuk nelayan kita," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022).
Menurut Ganjar, aplikasi ini akan banyak membantu nelayan dalam mengakses informasi. Mulai dari cuaca, berita, publikasi, ekspor hasil perikanan, statistik perikanan, pemasaran, harga ikan dan lain hadir di aplikasi tersebut.
"Informasi cuaca ada di sana, informasi pasar ada di sana, informasi harga ikan ada di sana. Sehingga nanti kita harapkan nelayan-nelayan yang melaut itu kalau sudah menangkap ikan mereka sudah bisa sharing, dapat ikannya apa dan berapa jumlahnya," ucapnya.
"Mereka bisa langsung komunikasi dengan radio di tempat pelelangan ikan," sambungnya.
Melalui terobosan ini diharapkan semakin memudahkan nelayan dalam menjalankan profesinya. Serta para nelayan bisa hidup lebih sejahtera dengan kehadiran aplikasi Siandin.
"Sehingga kita harapkan nanti mereka bisa mendapatkan harga paling bagus. Dan ini bagian dari gerakan kita bersama untuk membantu para nelayan dan masyarakat gemar dan makan ikan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar turut menyempatkan diri untuk lari di kelas 5K bersama ratusan runners di Solo. Ia juga ikut menebar 25.000 benih ikan patin ke Sungai Bengawan Solo.
"Kita tebar benih ikan patin tadi. Ikan patin kita tebar di Bengawan Solo. Jadi mudah-mudahan ikannya nanti juga bisa beranak pinak di sana dan sampai ke Jawa Timur (Jatim)," ujar Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar telah menggulirkan sejumlah program untuk kesejahteraan nelayan seperti bantuan Rp 60 miliar kepada masyarakat dan nelayan terdampak penyesuaian harga BBM bersubsidi. Ganjar juga menganggarkan bantuan Rp 4,74 miliar untuk total 14.375 orang nelayan.
Rentetan bantuan itu menyempurnakan program Kartu Nelayan dan Asuransi Nelayan (Ansel). Setidaknya ada 151.457 nelayan ter-cover dengan adanya Ansel dan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2016-2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar