Dalam menumbuhkan ekonomi kerakyatan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah lama fokus mengembangkan geliat pelaku usaha di daerah. Sejumlah program seperti Lapak Ganjar, Hetero Space, maupun inovasi kredit kerakyatan telah digagas.
Sepanjang 2022 lalu misalnya, Lapak Ganjar yang merupakan inisiatif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19 lewat media sosial Instagram terus menjadi primadona bagi pelaku UMKM.
Program yang menjadi inovasi digital Ganjar tersebut berdampak besar pada masyarakat. Pasalnya, inisiasi promosi produk UMKM itu dilakukan langsung melalui akun Instagram resmi @ganjar_pranowo yang memiliki pengikut 5,4 juta per Desember 2022 ini.
Sebagai contoh, pemilik produk Sate Ambal Kebumen Allisha Food, Titin Agustinah mengaku mendapatkan manfaat usai ikut Lapak Ganjar. Hal itu berpengaruh pada penjualan yang semakin luas. Baik dari kalangan umum maupun pesanan dari instansi, hingga tingkat pemerintah provinsi maupun pusat.
"Kami mendapat kesempatan dengan di-repost Lapak Ganjar dan Pak Ganjar. Alhamdulillah setelah di-repost viewer Instagram kami jadi meningkat. Follower-nya juga bertambah," kata Titin.
"Kami juga mendapat beberapa pesanan dari luar negeri. Seperti dari Hongkong, Belgia, dan Jepang , Malaysia. Hongkong, Singapura dan Taiwan itu sudah rutin. Alhamdulillah kemarin pesanan baru dari Belgia dan Jepang itu setelah mengikuti Lapak Ganjar," ungkapnya.
Tidak hanya itu, dengan meningkatnya penjualan, pihaknya juga bisa menambah lapangan kerja di sekitar lingkungan. Dia mampu memberdayakan ibu rumah tangga di lingkungannya untuk bekerja.
Sementara itu, selain Lapak Ganjar, Hetero Space sepanjang 2022 lalu juga turut membantu para UMKM pascapandemi. Hetero Space adalah co-working space yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pelaku industri kreatif dan UMKM dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
Saat ini ada 3 Hetero Space yang dibangun di era Ganjar Pranowo yang terletak di Solo, Semarang dan terbaru di Banyumas. Program Hetero Space inisiasi Ganjar ini telah memberikan manfaat kepada para pelaku UMKM dan startup.
Salah satunya pelaku usaha keripik tempe Kriptes, Nur Fitriyana. Warga Desa Lengkong, Kecamatan Rakit, Banjarnegara ini membangun Kriptes sejak 2012. Di masa awal merintis usaha, Kriptes masih menjalankan manajemen operasional secara manual dan tradisional. Namun di tahun 2017, ia mulai rajin mengikuti berbagai pelatihan, termasuk di Hetero Space.
Fitri mengaku usai mengikuti Hetero Space, usahanya pun berkembang pesat dan pengelolaannya menjadi modern. Omzet Fitri yang sebelumnya hanya mendapat Rp 3 juta per bulan juga naik hingga 80 persen.
Adapun kemajuan usahanya tak lepas dari ilmu yang diperoleh di co-working space tersebut. Pelatihan manajemen marketing digital, manajemen keuangan, kualitas produk, hingga packaging di Hetero Space terus diberikan kepada para pelaku UMKM.
Diketahui, Hetero Space di Jateng kini telah melibatkan ribuan member hingga komunitas. Beberapa di antaranya 3.000 member bergabung, 13.000 visitor Hetero Space, 500 komunitas lokal, 300 program, 1.000 event, 15.000 UMKM, 2.500 startup, 100 perusahaan, serta 250.000 orang telah merasakan manfaat.
Sementara itu, di sisi lain dukungan Pemprov Jateng terhadap UMKM juga terus diberikan oleh Ganjar. Per Oktober 2022 lalu, Ganjar mengungkapkan telah menganggarkan Rp 3,8 triliun dari APBD Jateng untuk belanja produk UMKM lokal. Anggaran ini dinilai sebagai komitmen Pemprov Jateng untuk menggunakan produk dalam negeri.
"Komitmen untuk produk dalam negeri dan UMKM yang ada di Provinsi Jawa Tengah, dari data rencana umum pengadaan atau penyedia ini kurang lebih Rp 3,8 triliun. Terus kemudian data rencana umum pengadaan komitmen produk dalam negeri itu Rp 3,5 triliun," ungkapnya Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan pihaknya juga melakukan pendampingan kepada UMKM untuk menjaga sekaligus meningkatkan produk dalam negeri yang akan diserap. Hal tersebut, lanjut Ganjar, dapat dilaksanakan melalui pendampingan Pokja terkait.
"UMKM yang ada mesti kita kurasi, mesti kita dampingi untuk menjamin kualitas, termasuk kontinuitasnya. Setelah itu mereka kita dampingi, bahkan beberapa kali kita 'paksa' harus masuk e-katalog, harus masuk Blankon. Sehingga saya akan bisa beli barangmu dengan cara yang gampang, ini cara kita mendampingi mereka," papar Ganjar.
"Ini yang kemudian kita coba komunikasi kawan-kawan kabupaten kita, list dari pengusahanya, produknya, terus kemudian kita masukan mereka on board dalam sistem kita, baru kemudian kita belanja," tambahnya.
Kemudian Ganjar juga menggandeng berbagai pihak dari BUMD hingga swasta dalam upaya membangkitkan ekonomi pascapandemi terkhusus para UMKM ini. Salah satunya dengan menggandeng Bank Jateng meluncurkan Kredit Lapak, yang dapat digunakan oleh pedagang pasar, pelaku industri kecil rumahan.
"Maka kalau kemudian kita bicara pascapandemi, bagaimana recovery bisa bangkit, pakailah KUR ini. KUR ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk mendorong usaha bangkit lagi, dan perintah Pak Presiden, manfaatkan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar