Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun sempat menuai perhatian usai mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun. Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pun menyentil Cak Nun yang mengaku kesambet dan sudah minta maaf soal Firaun.
"Saya nggak tahu tujuannya, yang jelas itu nggak boleh," kata Said Aqil di acara Istigasah Doa Bersama DPD PDIP Jatim di Surabaya, seperti dikutip dari detikJatim, Jumat (27/1/2023).
Said Aqil mengatakan Jokowi tak pantas disamakan dengan Firaun. Sebab, di Al-Qur'an sosok Firaun adalah orang kafir, sedangkan Jokowi adalah seorang muslim.
"Dari kacamata seorang santri tidak boleh imam ahlussunnah wal jamaah, kita tidak boleh menyamakan orang yang masih mengucapkan syahadat disamakan dengan kafir tidak boleh," jelasnya.
Dia menjelaskan meski seorang muslim itu tak pernah salat sekalipun, dia tak bisa disebut sebagai kafir bahkan disamakan dengan Firaun.
"Walau itu orang nggak tahu salat, tapi selama masih syahadat, mengucap kalimat tauhid tidak boleh kita samakan dengan kafir. Kalau Firaun itu di Al-Qur'an jelas, resmi orang kafir dan masuk neraka. Ada Firaun, Abu Lahab, Haman, Qorun. Beda dengan misal Josef Stalin, Adolf Hitler, di Al-Qur'an nggak ada," tambahnya.
"Kalau Firaun, di Al-Qur'an ada pasti masuk neraka, termasuk Qorun, Abu Lahab ada. Nggak boleh sejeleknya orang, nggak boleh disamakan gitu," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, mengutip CNN Indonesia, potongan video ceramah Cak Nun viral di media sosial. Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.
"Hasil pemilu mEncerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, nggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Belakangan setelah pernyataan ini ramai, Cak Nun mengaku disidang keluarga dan digoblok-goblokke. Dia pun meminta maaf karena telah melukai pihak yang terciprat.
"Saya barusan disidang sama keluarga, dihajar, pokoke digoblok-goblokke, disalah-salahke. Kenapa digoblok-goblokke? Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," kata Cak Nun dalam video yang diunggah di YouTube CakNun.com, Rabu (18/1).
Cak Nun pun mengaku meminta maaf kepada keluarganya. Dia pun bersyukur memiliki keluarga yang sayang karena telah mengingatkannya ketika salah.
"Ya akhirnya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan, karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan tidak dilakukan kan gitu. Ya saya terus ndak masalah, bagus, punya anak-anak yang mencintai saya sehingga saya mengontrol saya," ucap Cak Nun.
Tak lupa Cak Nun juga memohon ampun kepada Allah SWT. Cak Nun juga meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas perkataannya ketika kesambet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar