Hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto meningkat dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, elektabilitas calon presiden 2024 usungan Partai NasDem Anies Baswedan mengalami penurunan.
Dari November ke Desember 2022, dukungan terhadap Ganjar meningkat dari 33,9 persen menjadi 35,8 persen dan Prabowo dari 23,9 persen menjadi 26,7 persen. Sementara Anies, dari 32,2 persen menurun jadi 28,3 persen.
“Ganjar dan Prabowo menguat, Anies menurun,” kata kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu, 4 Januari 2023.
Hasil survei menunjukkan Ganjar konsisten menempati peringkat pertama sejak April 2022. Sementara peringkat kedua dan ketiga nampak dinamis.
Prabowo menempati peringkat kedua tepat di bawah Ganjar hingga Oktober 2022. Capres usungan Gerindra tersebut disalip oleh Anies pada periode Oktober-November. Kini, perbandingan suara Anies dengan Prabowo terbilang tipis, yakni sebesar 1,6 persen.
“Namun secara umum tidak ada calon yang dominan. Artinya peta politik masih sangat terbuka,” kata Burhanuddin.
Dukungan Anies Berkorelasi dengan Ketidakpuasan terhadap Kinerja Jokowi
Survei Indikator Politik Indonesia turut menunjukkan tingkat elektabilitas Anies Baswedan berkorelasi dengan ketidakpuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hasil survei menunjukkan saat kepuasan terhadap kinerja Presiden rendah, elektabilitas Anies cenderung meningkat.
“Mereka yang tidak puas dengan kinerja Pak Jokowi, itu polanya sama dengan tingkat elektabilitas Anies,” kata Burhanuddin.
Misalnya, pada November 2022 kepuasan terhadap kinerja Presiden sebesar 66,2 persen alias turun dari bulan sebelumnya yakni 70,1 persen.
Sementara Anies pada November 2022 elektabilitasnya sebesar 32,2 persen alias meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 26,3 persen.
Sementara itu, Burhanuddin mengatakan kepuasan terhadap Presiden mempengaruhi elektabilitas Ganjar. Saat publik tidak puas dengan Jokowi, kata dia, elektabilitas Ganjar juga menurun.
“Jadi elektabilitas Ganjar diframe oleh approval rating Pak Jokowi. Mudah ya menjelaskannya, sama-sama dari PDIP, mungkin Ganjar dianggap sebagai little Jokowi,” kata dia.
Adapun hasil survei menunjukkan belakangan ini kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga mempengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto. Burhanuddin menjelaskan, sebelumnya elektabilitas Prabowo tidak berkorelasi dengan kepuasan terhadap kinerja Jokowi.
Namun, kata dia, pola ini berubah pada November dan Desember. Saat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun, elektabilitas Prabowo ikut turun.
“Artinya, kepuasan terhadap kinerja Pak Jokowi tidak hanya berdampak kepada Ganjar, tapi belakangan ini juga kepada Pak Prabowo,” kata dia.
Survei Indikator digelar pada 1-6 Desember 2022. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Adapun margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar