Ribuan usaha kecil menengah (UKM) di Jawa Tengah telah mengantongi sertifikat halal. Program sertifikasi halal ini jadi komitmen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menaik kelaskan UKM maupun UMKM.
Kabid Restrukturisasi dan Pembiayaan Dinkop UKM Jateng Endah Ariyanti mengatakan, sejak 2012 hingga 2022, sudah ada 2.144 UKM yang disertifikasi halal. Diakui dia, antusiasme pelaku usaha untuk mengikuti program sertifikasi halal memang sangat besar. Karena bisa menjadi jembatan mereka untuk naik kelas.
“Setelah memperoleh sertifikat halal, keuntungan yang didapat UKM di antaranya memperluas jaringan pasar dan mereka bisa naik kelas,” tutur Endah, Jumat (27/1).
Selain meningkatkan kepercayaan konsumen, sertifikasi ini memberikan ketenangan berusaha bagi produsen, memperbaiki manajemen produksi, meningkatkan daya saing produk hingga kejelasan sumber bahan baku produk yang sesuai syariat.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi pelaku usaha, di antaranya nama dan izin usaha, daftar bahan yang digunakan, proses pengolahan dan sistem jaminan halal.
Dikatakan Endah, Pemprov Jateng terus mendampingi pengusaha kecil dan menengah dalam fasilitasi pemenuhan syarat sertifikasi halal, khususnya bidang makanan dan minuman. Kemudian, memberikan sosialisasi pemahaman terkait produk halal dan mempertemukan dengan jaringan, seperti toko retail, pusat oleh-oleh hingga pengusaha skala besar.
Selain itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga menunjukkan komitmennya dalam mendorong industri halal dengan adanya dana alokasi anggaran khusus untuk program sertifikasi halal yang bersumber dari APB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar