Pak Sus tampak sumringah saat melihat Ganjar Pranowo mampir ke warung jadah bakarnya di depan Stasiun Madiun, Jumat (17/2/2023) malam.
Ia tak menyangka, malam itu ada tamu spesial mampir ke warungnya.
Meski tampak ingin mendekat untuk berfoto, tapi Pak Sus tetap profesional.
Ia tetap duduk sambil membolak-balik jadah bakar di atas tungku pembakaran, sambil sesekali melihat Ganjar yang sedang dikerumuni banyak orang.
Ganjar yang malam itu ke Kota Madiun untuk melantik Pengurus Cabang Kagama Madiun dan Magetan sengaja mampir ke warung jadah bakar Pak Sus.
Dari informasi yang dia terima, warung jadah bakar Pak Sus merupakan kuliner legend dan menjadi incaran pecinta kuliner ketika singgah ke Madiun.
"Wah ini toh warung jadah bakar yang terkenal itu. Njenengan sing gadhah pak (bapak yang punya). Cobi kulo nyicip jadah bakare (coba saya nyicipi jadah bakarnya)," kata Ganjar didampingi Wali Kota Madiun, Maidi.
Pak Sus kemudian menyajikan jadah bakar yang baru diangkatnya dari tungku ke hadapan Ganjar.
Bau harum dan kepulan asap membuat Ganjar tak sabar mencicipinya. Apalagi, suasana sedang gerimis.
"Wah rasanya enak tenan. Top ini. Apalagi ditemani kopi pas hujan kaya gini," kata Ganjar.
Ganjar pun ngobrol hangat dengan Pak Sus tentang jadah bakar yang legendaris itu.
Saat ngobrol itu, Ganjar tertarik dengan sendok yang digunakan Pak Sus untuk mengaduk kopi.
Sendok itu tampak kecil dan tidak rata di bagian ujungnya.
"Niki sendok khusus pak, sudah puluhan tahun saya gunakan sendok ini. Setiap hari ngaduknya ya pakai ini. Sampai sendoknya mengecil," cerita Pak Sus.
Ganjar pun penasaran kenapa Pak Sus tidak ganti sendok.
Dan jawabannya mengejutkan, ternyata sendok itu menjadi kunci ramainya pengunjung ke warung itu.
"Ini nggak bisa digantikan pak, ini ngaduknya juga ada hitungannya, nggak sembarangan. Harus genap hitungannya. Bapak bisa buktikan nanti, kalau pakai sendok ini, pak Ganjar nanti pulang, pasti suatu saat balik lagi ke sini," jelas Pak Sus disambut tawa Ganjar.
Selain sendok, ada juga rahasia lain yang disampaikan Pak Sus kepada Ganjar terkait larisnya jadah bakar jualannya.
Yakni, ia harus libur setiap hari Senin. Namun, saat ditanya apa alasannya, Pak Sus hanya tertawa.
"Disuruhnya begitu pak, saya ikut saja," ucap Pak Sus yang mengaku bisa menghabiskan 10 kg jadah setiap malam.
Cukup lama Ganjar cangkruk di warung jadah bakar Pak Sus depan Stasiun Madiun itu.
Obrolan gayeng antara Ganjar dan Pak Sus membuat warga yang juga sedang menikmati kuliner itu terhibur.
Pak Sus mengaku senang warungnya didatangi Ganjar.
Sudah lama ia ngefans dengan Ganjar, dan hanya bisa melihat sosoknya di televisi.
"Kulo koyo ngimpi (saya seperti mimpi), biasane mung ningali ning tipi (biasanya hanya melihat di televisi). Matur nuwun pak Ganjar sampun mampir. Saestu kulo ngefans njenengan (beneran saya suka dengan bapak). Nek nonton tipi enten njenengan, kulo seneng (kalau melihat televisi ada bapak, saya bahagia)," ucap Pak Sus saat menyalami Ganjar dan berfoto bersama ketika Ganjar berpamitan.
"Sehat-sehat ya Pak Sus. Mugo-mugo tambah laris," ucap Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar