Minggu, 19 Februari 2023

MENUJU RI 1, LANGKAH KAKI MEGAWATI MENGANTARKAN GANJAR KE PUNCAK KEJAYAAN

Teringat masa kecilku sebelum tidur selalu dibacakan sebuah dongeng cerita pewayangan oleh orang tuaku. Terkhusus ibukku, setiap malam ia tak pernah absen untuk memberikanku sebuah cerita penghantar tidur. Mungkin hal itu sudah menjadi suatu kewajiban paten yang dilakukan ibukku untuk anaknya.

Sampai beranjak dewasa, ibukku masih saja memberikan cerita rakyat itu kepada diriku. Seringkali telinga ini merasa pengar mendengar alkisah yang berulangkali diputarnya. Sampai indra pendengarku “jeleh” dengan cerita bersejarah itu.

Ada kalanya aku juga merasa menyesal karena mengabaikan ceritanya. Jika mengingat momen ketika ia mendongeng, hatiku merasa trenyuh. Sebab cerita legend ibukku berhasil membuat anak gadisnya mampu menanam benih-benih kebaikan disegala tempat.

Apakah ini yang disebut the power of emak-emak yang sesungguhnya? Seorang ibu yang bisa menghipnotis karakter anaknya. Bahkan hipnotisnya seorang ibu tak akan pernah hilang walau termakan zaman.

Berarti memang fakta, jika peran ibu menjadi kedudukan paling vital bagi anaknya. Kehadiran sosok ibu menjadi fondasi penguat pembentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Walaupun sering mengomel tapi aku yakin, jika arah tujuan omelan seorang ibu itu bersifat positif.

Membahas cerita bertajuk ibu seperti ini malah mengingatkanku kepada sosok wanita hebat yang telah lolos melewati lika-liku kehidupan getirnya. Ya, wanita ini berjuang keras demi kemajuan sebuah bangsa dan negara.

Siapa lagi kalo bukan Megawati Soekarnoputri. Perempuan cakap yang sering disapa Mbak Mega ini sudah berhasil melewati roda kehidupan perpolitikan Indonesia. Bahkan beliau juga pernah menduduki jabatan tertinggi dinegara ini sebagai seorang presiden RI ke lima.

Mbak Mega menjadi satu-satunya presiden perempuan di Indonesia. Dirinya menjadi bukti jika kedudukan seorang wanita tidak kurang dibawah lelaki, melainkan sama dan seimbang. Perbedaan gender tak menjadi hambatan dalam mencapai kejayaan.

Sepak terjang Mbak Mega dalam kancah politik begitu panjang nan terjal. Namun siapa sangka jika Mbak Mega mampu melewati seleksi alam itu. Tak ada yang tau nasib seseorang, yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha.

Sang putri proklamator kini menjadi sosok yang patut dijuluki Alpha Women. Figur wanita mandiri, berjiwa pemimpin serta dihormati orang-orang sekitarnya. Dirinya juga tak luput menjadi seorang ibu bagi semua anak didiknya.

Ibu yang mampu melahirkan banyak bibit unggul didalam rahimnya. Rahim dari sebuah partai besar yang ada dinegeri ini. Pasti sobatku sudah tak asing dengan partai berlogo banteng. PDI-Perjuangan, itulah nama partai yang terus dijaga Mbak Mega selama ini. Partai yang berhasil membentuk karakter berjiwa pemimpin, solid, dan berintegritas.

Kuakui memang partai moncong putih ini banyak melahirkan kader sukses. Contoh nyatanya saja seperti Jokowi yang saat ini menjadi seorang presiden negara yang banyak di idolakan masyarakat Indonesia, lalu Mbak Risma seorang perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P bidang Kebudayaan, dan masih banyak lagi anak hebat dari rahim partai merah ini.

Sosok yang tak pernah lari dari pandanganku ialah Ganjar Pranowo. Dirinya salah satu anak didik Mbak Mega yang namanya kini moncer diseluruh penjuru negeri. Tak ada yang menyangka jika Ganjar bisa sampai seperti ini kalo bukan bantuan dari Tuhan melalui uluran tangan Mbak Mega.

Diriku menolak lupa dengan perjalanan hidup Mbak Mega dalam manggandeng langkah Ganjar sampai detik ini. Semua berawal ketika Ganjar memutuskan untuk mempelajari ilmu perpolitikan bersama Taufik Kiemas sebagai gurunya.

Karena ketekunan Ganjar, Mbak Mega memberikan mandat untuk jangkung rupawan ini menjadi pengurus badan pendidikan dan pelatihan pusat PDI-P. Tekadnya yang kian menggebu, membuat Ganjar semakin gigih untuk membesarkan nama partai banteng.

Jatuh bangun Ganjar rasakan, namun hal itu tak membuatnya goyah dan menyerah. Justru semangatnya kian menggelora. Hingga tibalah Ganjar diberi kepercayaan untuk memimpin provinsi Jateng. Kala itu pria berlesung pipit ini tak memiliki dana yang cukup untuk maju pilgub di 2013. Dirinya hanya memiliki uang kisaran 500 juta yang mustahil akan bisa mengikuti pilgub.

Mbak Mega tak mempermasalahkan hal itu, karena sejatinya partai PDI-P tak terpengaruh dengan politik mahar. Hingga akhirnya PDI-P dengan bulat mengusung Ganjar sebagai bakal Gubernur Jateng.

Kala itu nama Ganjar belum se-terkenal ini. Banyak yang tak mengenalinya, ditambah lagi elektabilitas Ganjar hanya 3% yang sangat kecil, jika dibandingkan dengan lawannya Bibit Waluyo yang memperoleh suara 39%.

Lagi-lagi Mbak Mega nggak tinggal diam. Dirinya ikut berpartisipasi dalam kampanye Ganjar demi menaikkan elektabilitasnya. Akhirnya perjuangannya itu membuahkan hasil, sosok Ganjar diterima oleh warga Jateng dan memenangkan kompetisi itu.

Selama menjabat sebagai pemimpin daerah, Mbak Mega terus memantau tindak tanduk Ganjar dan semua anak didiknya yang lain. Jika ada anak yang melakukan kesalahan, sang ibu tak segan men-jewer anaknya. Hal itu lumrah dilakukan seorang ibu agar anak-anaknya tak mengulangi kesalahan lagi.

Bagiku Mbak Mega ini seperti Dewi Kunti. Beliau seorang figur ibu yang ideal dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Ialah wanita kuat, selain bisa membentuk kepribadian elok dari seorang individu, Mbak Mega juga bisa menjadikan partai PDI-P sebagai wadah untuk menampung anak-anak cerdas nan berbakat di Indonesia.

Seperti ucapan Ganjar “dari seluruh partai sukses kaderisasi menurut saya, harus saya banggakan sendiri adalah PDI-Perjuangan.”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...