IKN NUSANTARA DITANGAN GANJAR DIPASTIKAN AKAN BERDIRI

Prabowo Subianto Djojohadikusumo telah membuktikan diri sebagai nasionalis yang cinta tanah air dengan bergabung di pemerintahan ke-2 Jokowi. Kalau tidak ada niat demi bangsa, tidak mungkin Prabowo mau bergabung dengan rivalnya. Jadi orang kalah itu berat, lebih berat lagi kalau harus jadi pembantu sang rival.

Kini sudah terbukti kalau masuknya Prabowo ke pemerintahan bukan karena haus kekuasaan, seperti yang dituduhkan pendukungnya, karena selama jadi Menhan, Prabowo telah melakukan sederet aksi pro-NKRI.

Beberapa dari aksinya itu adalah menyumbangkan gajinya untuk disalurkan ke yayasan kanker, lembaga zakat, dan rumah ibadah dan menekan impor alutsista dengan mengupayakan alih teknologi dan memaksimalkan produksi alutsisda dalam negeri dari PT Pindad, PT PAL, dan PT DIrgantara Indonesia-walau kemudian membeli Super Hercules dari AS.

Pendukung Jokowi pun mulai menerima Prabowo sebagai "sekutu" yang dipercaya akan terus sejalan seirama dengan visi-misi Jokowi membangun Indonesia.

Indikatornya dari kepercayaan itu terlontar saat Jokowi berterima kasih pada Gerindra atas dukungannya terhadap pemerintah, seperti yang dikutp dari detikcom. Jokowi bahkan menyerukan kerja keras pada kader Gerindra untuk mendongkrak Prabowo menjadi yang tertinggi.

Dan Prabowo pun balik memuji Jokowi sebagai presiden yang "bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat," demikian yang ditulis kompascom.

Pujian lain dari Prabowo adalah, "Jokowi selalu mendukung pertahanan RI," dan "kalau saya jadi presiden, kabinet saya juga akan seperti ini, diisi oleh orang-orang hebat," begitu kata Pak Menhan dalam kanal YouTube KompasTV.

Saling lempar pujian antara Jokowi dan Prabowo wajar kalau ditafsirkan sebagai dukungan Jokowi ke Prabowo untuk jadi presiden penggantinya.

Hanya saja pujian yang sama juga dilontarkan Jokowi ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jokowi secara tersurat mengendorse Ganjar dengan kode "pemimpin banyak kerut" dan "pemimpin yang rambutnya putih."

Siapa lagi pemimpin yang rambutnya putih kalau bukan Ganjar Pranowo. Basuki Hadimuljono Menteri PUPR juga rambutnya putih, tapi tidak punya elektabilitas dan secara birokrasi, dia bukan pemimpin (daerah/rakyat).