Jokowi memberikan arahannya kepada kepala daerah di SICC, Sentul, Bogor, Jabar. Salah satu yang dibahas mengenai tata kota.
"Berkaitan dengan tata kota, saya perlu ingatkan kita memiliki 514 kab/kota. Dan sekarang provinsi sudah tambah jadi total 38 provinsi. Hati-hati yang namanya tata kota. Seluruh kab/kota harus mulai desain kotanya dengan baik, sehingga setiap kota dan kabupaten memiliki diferensiasi. Maksimalkan potensi daerah yang ada," kata Jokowi, Selasa (17/1).
Jokowi meminta kepala daerah kreatif. Harus ada kekhasan yang dibangun, misalnya soal tagline.
"Buat masterplan yang betul-betul memiliki misi ke depan. Jangan semua kota sama semuanya. Namanya memiliki brand yang hampir mirip-mirip. ada beriman, ada ber-ber, dan ber apa lagi. Berseri, ber ber ber semuanya. Buatlah brand kota sesuai dengan potensi dan keunggulan kita masing-masing," urai Jokowi.
"Pisang misalnya kota pisang, kenapa tidak? kota ikan kenapa tidak? kota musik kenapa tidak? kota mebel kenapa tidak? tapi konsisten. Kalau sudah kota pisang, pisangnya harus lebih banyak di kota itu. Sehingga brand kota akan kelihatan," sambungnya.
Ia kemudian mencontohkan Filipina. Di Davao ada kota Pisang, dan semua hal di sana terkait pisang. Dari tarian, industri, hingga tempat ada kekhasannya.
"Sehingga orang mikir Davao itu ya pisang," ungkap Jokowi.
Di sebuah daerah di AS juga demikian. Ia bercerita, di sana tiap tahun mengadakan pameran mebel terbesar. Di setiap sudut kota, isinya hanya mebel.
Jokowi kemudian bertanya. Misalnya, kenapa Jepara yang dikenal sebagai kota mebel tidak melakukan hal yang sama?
"Membranding kotanya tapi konsisten, membangun semua potensi yang ada di kota itu. Ikan kita memiliki kekuatan. Kalau di Jepang ada Tsukiji Fish Market terkenal, kenapa di Ambon enggak menyiapkan branding ini? Sehingga perlu masterplan, siapkan," tutup dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar