.jpg)
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Pacul menanggapi ihwal peluang duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus senior PDIP Ganjar Pranowo. Pacul mengatakan dalam dunia politik semua hal ada kemungkinan terjadi. Termasuk terkait peluang duet Prabowo dan Ganjar.
“Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin? Selalu ada kemungkinan ya toh? Dan kemungkinan itu kan diciptakan oleh para ahlinya. Dan ahlinya itu politisi,” ujar Pacul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Di sisi lain, dia menegaskan bahwa urusan capres dan cawapres PDIP adalah hak prerogatif Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Jadi masyarakat berspekulasi boleh, pengamat berspekulasi boleh, tokoh politik di luar PDIP berspekulasi boleh. Tetapi kalau di PDIP ya tunggu Ketum,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut selama ini PDIP memang menyerahkan kewenangan dalam menentukan capres dan cawapres kepada Megawati.
Hal itu dapat dilihat saat PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pilpres 2014 dan 2019.
"Jadi kalau kita lihat secara empiris pada tahun 2014 dan 2019, maka tahapannya Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDIP pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (13/3/2023).
Dia menjelaskan PDIP dipastikan akan mengusung capres dari internal partai. Di sisi lain, Hasto menuturkan partainya membuka peluang koalisi Pilpres dengan Gerindra.
"Ya penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden berasal dari PDIP," tegas Hasto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar