Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tak akan melanjutkan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo jika terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024. Program yang dimaksud seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, hingga pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, bandara, dan lainnya. Ini merupakan temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Maret 2023.
"Yang paling banyak disebut sebagai capres yang kemungkinan besar tidak akan melanjutkan program yang telah dijalankan pemerintahan Jokowi adalah Anies Baswedan," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam tayangan YouTube SMRC TV, Senin (27/3/2023).
Setelah Anies, ada nama Puan Maharani. Sebanyak 17,4 persen responden menilai bahwa Ketua DPR RI itu kemungkinan besar tidak melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi. Lalu, berturut-turut ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (15,4 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (9,6 persen), dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (8,6 persen).
Sisanya, sebanyak 27,7 persen responden mengaku tidak tahu atau tidak menjawab. Survei yang sama memetakan kandidat capres yang dianggap paling mungkin melanjutkan program-program Jokowi. Hasilnya, lebih dari 35 persen responden menilai bahwa sosok Ganjar Pranowo mampu melanjutkan program-program pemerintahan kini.
"Ada 35,8 persen yang paling banyak disebut sebagai capres yang bisa melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi adalah Ganjar Pranowo," ujar Deni.
Di urutan kedua ada nama Prabowo Subianto. Sebanyak 23,9 persen responden percaya bahwa Menteri Pertahanan itu bisa melanjutkan program pemerintahan Jokowi. Selanjutnya, ada nama mantan Anies Baswedan (20,5 persen), Puan Maharani (2,9 persen), dan Airlangga Hartarto (1,8 persen). Sementara, responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 15,0 persen. Masih menurut survei terbaru SMRC, mayoritas responden merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi secara umum. Rinciannya, 20,3 persen sangat puas dan 55,6 persen cukup puas.
Sementara, yang merasa kurang puas sebanyak 18,8 persen, sedangkan tidak puas sama sekali sebesar 2,7 persen. Sisanya, 2,6 persen responden mengaku tidak tahu/tidak menjawab.
"Ada 75,9 persen warga yang menyatakan sangat atau cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi, kemudian yang merasa kurang atau tidak puas ada 21,5 persen," kata Deni.
Menurut survei, kinerja Presiden Jokowi mengalami peningkatan. Pada survei Maret 2022, hanya 64,6 responden yang puas terhadap kinerja Jokowi. Angka itu meningkat pada survei Mei 2022 menjadi 73,9 persen, lalu sedikit menurun pada survei Agustus 2022 menjadi 73,2 persen. Pada survei Oktober 2022, angka kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi merosot menjadi 69,1 persen.
"Dalam empat tahun terakhir tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Jokowi cenderung menguat dari 71,4 persen pada survei April 2019, menjadi 75,9 persen pada survei Maret 2023," jelas Deni.
Sebagai informasi, survei SMRC ini digelar pada 2-11 Maret 2023. Survei melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak (stratified multistage random sampling). Dengan metode wawancara secara tatap muka, margin of error survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar