Politikus PDIP Adian Napitupulu menegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster bukan pengambil keputusan soal gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Dia pun mempertanyakan tolok ukur netizen hingga menyebut Ganjar dan Koster sebagai pemicu pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah.
"Bahwa kemudian Ganjar dan Koster dianggap netizen sebagai penyebab alat ukurnya apa? Mereka bukan pengambil keputusan. Mereka berdua bukan pengambil keputusan piala dunia dijalankan atau tidak dijalankan," kata Adian dalam siaran CNN Indonesia TV, Senin (3/4) malam.
Adian menuturkan Ganjar dan Koster mempunyai hak konstitusional untuk menyampaikan pandangan terkait gelaran tersebut. Sebab, keduanya merupakan kepala daerah. Ia justru mempertanyakan para kepala daerah lainnya yang memilih bungkam.
"Apakah mereka berpolitik? Tidak. Merekanya menyampaikan sikap, pandangan, dan informasi yang mereka dapatkan sebagai kepala daerah. Di mana salahnya? Tidak ada. Justru yang saya tanya kenapa kepala daerah lain tidak bicara," ujarnya.
Adian mengatakan semua pihak boleh menyampaikan sikap dan pandangan selama tidak bernada rasis, menyerang etnis, suku, dan agama. Ia pun menilai tak ada yang salah dengan sikap Ganjar dan Koster yang menolak kehadiran Timnas Israel.
Menurutnya, pernyataan Ganjar dan Koster bukan menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia, melainkan lebih pada penolakan terhadap Timnas Israel.
"Tapi berangkat dari historis, ideologis dan kemanusiaan. Tidak ada yang salah," ucapnya.
FIFA telah resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20. Keputusan itu menyusul polemik yang muncul di Tanah Air soal kehadiran Timnas Israel. Karena batal jadi tuan rumah, Timnas U-20 pun batal berlaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar