Kali ini saya akan membuat daftar 10 alasan mengapa sangat keliru bila kita mengambil keputusan memilih Prabowo pada pilpres 17 April mendatang.Pilihan keliru ini akan kita sesali di kemudian hari karena bisa berakibat fatal bagi negeri kita.
Meski karena aturan yang dibuat partai telah membatasi pilihan kita hanya pada dua kandidat presiden dan menghalangi kemungkinan majunya warga terbaik lain di negeri ini sebagai capres, namun sisi positifnya adalah bahwa dua kandidat yang ada sekarang mempunyai latar belakang dan kepribadian yang sangat bertolak belakang dalam hampir semua hal, sehingga memudahkan bagi kita untuk menentukan pilihan. Apa saja kesepuluh alasan penolakan saya itu?
1. Prabowo Tidak Berpengalaman.
Diluar lingkup keamanan yang itu pun penuh kontroversi, Prabowo tidak pernah menunjukkan prestasi yang dapat dirasakan rakyat banyak. Dia adalah mantan jenderal lapangan yang pengalamannya sangat sempit.
2. Karir yang Buruk.
Dalam kariernya sebagai perwira TNI, banyak catatan hitamnya. Tidak disiplin, terlibat dalam penghilangan dan penculikan mahasiswa, temperamental dan kejiwaan yang kurang seimbang. Karir militernya berakhir sebagai perwira tinggi yang dipecat dari TNI.
3. Berpotensi Membungkam HAM
Rezim Prabowo, bila menang, akan sangat tertutup dan dikuatirkan akan terus menerus membohongi rakyat seperti telah ditandakan dengan berbagai penyebaran kebohongan, hoax, fitnah dan lainnya oleh para pendukungnya dalam upaya meraih kekuasaan saat ini.
4. Eksploitasi Agama dalam Politik.
Meski praktik dan keyakinan agama Prabowo tidak terlalu jelas dan sering menimbulkan pertanyaan, cara-cara kampanyenya telah memanfaatkan sentimen keagamaan yang sangat berbahaya dan beresiko memecah belah umat dan bangsa.
5. Janji Kampanye yang Tidak Realistis.
Program ekonominya penuh dengan janji-janji populis, menaikkan gaji PNS, menurunkan harga, menghindari impor dan utang negara, dan lain sebagainya, tidak disertai pemikiran matang yang menunjukkan penguasaan dan pemahamannya atas prinsip ekonomi, fiskal, dan moneter.
6. Bersikap Mendua Soal Nasionalisme.
Prabowo memproyeksikan diri sebagai ultra nasionalis, anti asing, padahal dari mulutnya sendiri pernah keluar pernyataan bahwa dirinya adalah produk asing dan berkiblat ke Barat.
7. Kampanye Teror.
Prabowo adalah capres pertama di negeri ini yang menggunakan taktik menyebar pesimisme dan ketakutan kepada rakyat banyak antara lain atas dasar sebuah buku fiksional. Menyatakan bahwa dirinya harus menang sebab bila kalah negeri ini akan runtuh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menyatakan dirinya sebagai satu-satunya yang bisa menyelamatkan negeri ini dari keruntuhan. Pendukungnya menebar kebohongan adanya invasi puluhan juta tenaga asing yang merampas kesempatan kerja bagi warga negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar