Ketegasan seorang Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo sempat terlihat saat dirinya melakukan sidak di jembatan timbang, kala itu dirinya meminta para pegawai dinas perhubungan untuk membuka laci hingga akhirnya menemukan uang “sogokan” yang dilempar oleh sopir kendaraan berat. Di sisi lain Pria berambut putih ini dikenal dekat dengan masyarakat dan kerap berinteraksi dengan warga desa untuk mengenal permasalahan sosial yang ada.
Ganjar memang dikenal sebagai sosok yang tegas terhadap praktik pungli (pungutan liar). Ketegasan Ganjar dalam memberantas pungli dan korupsi di Jateng juga menjadi alasan investor untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Ketegasan tersebut akhirnya berdampak positif pada meningkatnya perekonomian di Jawa Tengah.
Berkat ketegasan Ganjar, banyak jembatan timbang yang telah menerapkan larangan praktik pungli. Lewat adanya pembinaan kepada para petugas terkait dan monitoring operasional, terbukti mampu meredam kasus pungli di jembatan timbang. Terlebih segala tindak pelanggaran, pemberkasan, hingga pengajuan sidang dari UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor). Tentu saja dengan kesuksesan program tersebut, diharapkan mampu berdampak pada kesejahteraan para supir truk di Indonesia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah memberikan apresiasi kepada Gubernur Jateng tersebut yang secara tegas telah memberikan instruksi kepada jajaran di pemerintah provinsi, terkait pencegahan tindakan korupsi. Terutama antara pemerintah sebagai regulator dengan pelaku usaha.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Antikorupsi Badan Usaha Aminudin KPK saat audiensi terkait Komite Advokasi Daerah (KAD) bersama Gubernur Ganjar Pranowo, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Jateng. Aminudin menyebutkan bahwa Ganjar merupakan satu-satunya kepala daerah yang berani secara tegas memberikan instruksi kepada jajarannya terkait pencegahan korupsi.
Aminudin mengatakan, pelaku tindak pidana korupsi sebenarnya bukan hanya penyelenggara negara. Tapi banyak juga dari para pelaku usaha. Selain tegas menindak praktik korupsi, Ganjar juga dikenal dekat dengan rakyat. Merakyat merupakan kata kunci yang dipegang untuk menjalin komunikasi dengan warga jawa tengah.
Sempat mendapatkan kritikan karena Ganjar dianggap terlalu sering berkunjung ke daerah-daerah, namun dirinya mengatakan bahwa sebagai orang jawa, hal tersebut penting dilakukan. Sebab, selain dapat langsung bersentuhan dengan rakyat, ia juga merasa dapat memperoleh banyak masukan dan kritik yang membantunya dalam memprioritaskan agenda kerjanya.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, Ganjar Pranowo adalah sosok yang sangat dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah dan sangat ideologis.
Ganjar dinilai konsisten dalam mendengarkan aspirasi dan mencatat kebutuhan masyarakat. Konsistensi Ganjar menjadi pemimpin yang merakyat ditunjukkan melalui kerendahan hatinya untuk tidak membangun jarak dengan wong cilik.
Ganjar sadar bahwa dirinya yang dipilih oleh rakyat harus hadir untuk rakyat. Tidak hanya merakyat, Ganjar juga pemimpin pro-rakyat yang hadir dalam memberikan solusi serta gagasan yang berpihak kepada rakyat, terutama kepada wong cilik. Dirinya terjun untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi wong cilik, seperti buruh, petani, nelayan dan peternak.
Dalam 3 tahun terakhir, Ganjar selalu berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun. Bahkan, provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin terbanyak secara nasional periode September 2021 hingga Maret 2022. Selama kurun waktu tersebut, Jateng telah berhasil menekan angka kemiskinan sebanyak 102.570 orang.
Sikapnya yang ingin dekat dengan rakyat terbukti ketika Ganjar menginap di desa Wadas Purworejo. Di mana saat itu terjadi polemik terkait dengan penambangan batu andesit di desa tersebut. Ganjar mengaku ingin menginap di desa tersebut agar telinganya bisa mendengar segenap keluh kesah warga desa wadas. Masyarakat di sana pun merasa senang karena desanya didatangi orang nomor satu di Jawa Tengah.
Sikapnya yang pro-rakyat menjadikan Ganjar sebagai figur terbaik untuk memimpin Indonesia karena kehadirannya di tengah masyarakat mampu menjaga toleransi, melestarikan kebhinekaan, memelihara kerukunan dan teguh mempertahankan ideologi Pancasila selama memimpin Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar