Perpindahan Sandiaga Uno dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), diprediksi bakal mengubah peta politik Pilpres 2024 yang ada saat ini.
Analisa tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, sebagai respon pernyataan politisi Partai Gerindra, Kamrussamad, yang mengatakan Sandiaga sudah positif akan meloncat ke PPP.
“Ini membuat peta politik Pilpres 2024 semakin sulit ditebak, karena terlalu banyak nama yang diusung dalam pilpres,” ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/4).
Ia menjelaskan, PPP yang notabene tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sudah memiliki beberapa figur yang potensial diusung pada Pilpres 2024, baik itu sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Sebagai contoh, dari 3 parpol anggota KIB yaitu Golkar, PAN, dan PPP, Jerry memprediksi satu di antaranya bakal bersikukuh mengusung kader andalannya.
“Saya yakin partai seperti Golkar keras mempertahankan Airlangga sebagai capres. Begitu juga PAN, ngotot dengan calonnya,”tuturnya.
Oleh karena itu, doktor ilmu komunikasi politik America Global University ini menuturkan, PPP tidak bisa diremehkan lagi ketika kemasukan Sandiaga.
Ia meyakini posisi PPP pada pemilu tahun 2001 akan kembali terjadi, apabila Sandiaga menjadi kader yang potensial dicalonkan sebagai kontestan PIlpres 2024.
“PPP punya kepercayaan diri, karena (dahulu Ketua Umum) Hamzah Haz dari PPP, waktu itu pernah menjadi wapres Megawati Soekarnoputri. Ini sebuah keuntungan juga,” demikian Jerry menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar