Penggiat media sosial Denny Siregar, mengenang pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Menurutnya, saat itu Prabowo Subianto seorang tokoh nasionalis yang menjadi calon presiden (capres) rela merendahkan diri dengan duduk bersama pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) demi memenangkan kekuasaan.
Menurutnya, sejak pemilu 2014, banyak banyak partai dan tokoh elite politik yang mau menurunkan derajatnya dengan menggandeng ormas radikal seperti FPI dan HTI demi memenangkan kontestasi politik.
Katanya, tak hanya Pemilu nasional, saat Pilkada pun banyak partai dan calon kepala daerah yang merangkul ormas radikal demi mendulang suara.
"Lihat ajalah Pilpres tahun 2014 dan 2019, beberapa partai dengan rendahnya bisa berangkulan dengan HTI, FPI dengan 212 demi kekuasaan," kata Denny iregar dikutip dari kanal YouTube CokroTV pada Kamis, 12 Mei 2022.
"Bahkan sekelas Prabowo Subianto yang dikenal nasionalis, bisa merendahkan dirinya untuk duduk bersama Rizieq Shihab," ujarnya.
Denny bersyukur pasangan Prabowo - Sandiaga Uno tak menang dalam Pilpres 2019. Sebab bila pasangan itu menang, ia tak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila Habib Rizieq Shihab menduduki kursi menteri agama.
"Untung dia kalah, kebayang kan kalau menteri agama kita itu Rizieq Shihab?" celotehnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar