Saya orang Jawa Tengah. Sedikit banyak saya merasakan bagaimana kinerja Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jateng. Diperiode beliau yang kedua ini memang lebih baik dibanding periode sebelumnya. Hal ini terbukti dengan prestasi Ganjar yang mampu membawa Jateng menjadi provinsi terbaik tahun 2020.
Salah satu yang menonjol dari Ganjar adalah sikap reaktif dan responsif jika mendapat laporan dari warga. Ketika ada warga yang melaporkan suatu kejadian lewat akun media sosial beliau, sesegera mungkin akan ditindaklanjuti. Beliau juga pandai merangkul generasi milenial. Dalam menjalankan tugas, beliau kerap memakai pakaian santai. Seringkali ketika melakukan kunjungan beliau hanya memakai kaos oblong.
Aksi-aksi Ganjar cukup populer. Warga dari provinsi lain pun mulai mengaguminya. Beberapa kawan dari luar Jateng mengatakan kepadaku kalau mereka mengaku bangga dengan beliau. Mereka juga menjagokan Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024.
Saya akui Ganjar Pranowo aman di Jateng. Warga Jateng mayoritas puas dengan kinerjanya. Jarang sekali atau bahkan tidak pernah beliau mengeluarkan statment yang kontroversi dan menjadi polemik. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan olehnya pun jarang diprotes warga. Mungkin sikap beliau yang ramah dan mampu berbaur dengan warga secara natural membuat warga menghormatinya.
Namun saya juga harus mengakui jika Ganjar belum selevel dengan Presiden Jokowi saat menjadi gubernur DKI Jakarta. Kebijakan yang dikeluarkan olehnya terlihat biasa saja. Beliau kurang di gebrakkan. Jadi seolah-olah hanya menjalankan tugas sebagai gubernur, sesuai dengan relnya. Bisa dikatakan baik, namun belum bisa dikatakan fantastis.
Mungkin Ganjar memang belum berani untuk membuat gebrakkan seperti yang pernah dilakukan oleh Jokowi. Ganjar mungkin juga belum siap dibully dan dihujat jika mengeluarkan kebijakan yang tidak populis. Sepertinya beliau masih takut dibenci. Belum siap jika dirinya atau keluarganya difitnah dan dicaci maki.
Mungkin sisi itu yang perlu dilengkapi dari seorang Ganjar. Jangan hanya membuat kebijakan yang nyaman dan sesuai dengan rel, tapi juga harus membuat gebrakkan. Saya belum melihat gebrakkan beliau di Jateng meskipun dapat penghargaan provinsi terbaik tahun 2020.
Beliau juga harus siap jika kebijakannya dikritik atau dicaci maki oleh warga Jateng. Salah satu indikator pemimpin yang baik bisa dilihat dari bagaimana reaksi yang diperlihatkan ketika dicaci maki dan dibully. Soal ini Ganjar belum teruji. Saya belum pernah melihat beliau dicaci maki oleh warga Jateng.
Saat ini Ganjar memang belum sebaik Jokowi. Namun masih ada waktu hingga tahun 2024 bagi beliau untuk melengkapi apa yang masih kurang untuk bertarung di Pilpres 2024. Masih ada waktu untuk membuktikan diri bahwa beliau layak menjadi kandidat capres 2024.
Sebagai orang Jateng, saya sangat senang jika Ganjar benar-benar menjadi kandidat capres di 2024. Meskipun saat ini belum sebaik Jokowi, namun sepertinya belum ada nama lain yang mampu mengalahkan elektabilitas Ganjar. Erick Tohir mungkin dianggap potensial. Namun status bukan orang partai menjadi persoalan tersendiri. Berbeda dengan Ganjar yang memang seorang kader partai.
Pun demikian dengan Ridwan Kamil. Meskipun namanya cukup populer, namun banyak hal yang membuat dirinya masih di bawah Ganjar. Ganjar berhasil membuktikan bahwa dirinya lebih baik dibanding RK dengan mempersembahkan gelar provinsi terbaik di Indonesia. RK juga bukan kader partai seperti Ganjar.
Terlebih jika dibandingkan dengan Anies, Ganjar jelas lebih baik. Anies yang memenangkan Pilkada DKI 2017 secara tidak fair lebih terlihat kontroversinya, dibanding hasil kinerjanya. Anies juga gubernur yang tidak mampu berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Seringnya malah membuat kebijakan yang kontra dengan pemerintah pusat. Seperti halnya RK, Anies juga bukan kader partai seperti Ganjar.
Tidak hanya warga luar DKI Jakarta yang mencemooh pernyataan dan kebijakan Anies, namun juga warga DKI. Mereka sudah jengah dengan gubernur yang hanya pandai menata kata. DKI Jakarta yang sempat dipercantik oleh Ahok kembali terlihat suram. Banjir yang mulai jarang terlihat di era Ahok kembali bermunculan di era Anies.
Kesimpulannya, meskipun Ganjar belum sebaik Jokowi, namun jika di Pilpres 2024 Anies dan Ganjar bertarung, saya jelas akan all out mendukung Ganjar. Jangan sampai gubernur yang memenangkan Pilkada DKI dengan cara tidak fair menang di Pilpres 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar