Minggu, 21 Mei 2023

GANJAR SORANG NANG LAYAK WAN PANTAS MELANJUTKAN PROGRAM JOKOWI

“Terlalu mahal dia untuk diborgol, dalam kapasitas dirinya sebagai Menteri, Sekjen partai, terlalu mahal.” Surya Paloh.

Jengkel bukan main saat mendengar ungkapan Ketua Umum partai NasDem ini, sebegitu getol dirinya membela orang yang jelas-jelas telah melakukan kesalahan. Seberapa penting Johnny G. Plate dimatanya? Mengapa seorang Surya Paloh sangat menggebu dalam membantu seorang koruptor?

Bukankah memang sudah semestinya seorang tikus berdasi yang terbukti mengkeduk uang negara pantas mendapat hukuman setimpal dengan apa yang diperbuatnya? Ingat, rakyat susah payah mengais rezeki agar dapat membayar pajak. Namun dengan santainya kalian para pejabat bertindak seenaknya dengan memakan uang kami, masih kurangkah gaji serta tunjangan dan fasilitas yang kalian dapatkan?

Sudah pasti diriku geram, ketika mengetahui koruptor dibela mati-matian oleh jajaran elite politiknya. Tak segan, anak buah parpol ini juga beramai-ramai turut mengutuk beberapa pihak atas penangkapan Menkominfo tersebut.

Waras? Entahlah, sepertinya memang kondisi kejiwaan mereka perlu mendapatkan penanganan serius imbas di buinya Johnny. “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula,” itulah peribahasa yang tepat ditujukan pada partai NasDem. Disaat mereka (NasDem) tengah sibuk menyusun berbagai strategi demi menaikan elektabilitas Anies Baswedan yang tertinggal jauh, eh malah Sekjen partainya tersandung kasus korupsi.

Pasalnya, dalam simulasi tiga nama capres menurut lembaga survei garapan Charta Politika. Anies selalu menempati posisi ketiga. Survei yang dilaksanakan pada tanggal 2-7 Mei 2023 ini, menampilkan hasil elektabilitas Ganjar yang memperoleh 38,2%, di ikuti Prabowo Subianto 31,1% lalu Anies Baswedan 23,6%.

Apakah hanya Charta Politika saja? Emm, rasanya tidak fair jika diriku tak mengikut-sertakan SMRC. Lembaga survei milik Saiful Mujani ini rupanya turut andil dalam membagikan pekerjaannya terhadap tren elektabilitas tiga kandidat Capres yang dilakukan pada tenggang waktu 30 April hingga 07 Mei 2023.

Dalam simulasi tiga nama Capres disebutkan, jika Ganjar Pranowo paling banyak mendapat dukungan dari masyarakat dengan perolehan sebesar 39,2%, urutan nomor dua diisi Prabowo Subianto 32,1% serta Anies Baswedan sebesar 19,7%. Lagi-lagi, angka yang harus Anies kejar masih terlampau jauh.

Bukan sesumbar, namun diriku hanya ingin memaparkan sebuah kenyataan yang cukup melegakan.

Meroketnya elektabilitas Ganjar semakin membuatku mantap dan yakin, jika Mr. White inilah sosok yang pas nan tepat untuk menjadi program kelanjutan Jokowi. Terlebih, mayoritas pemilih Jokowi dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, sepakat mendukung Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang.

Poin plusnya, selama kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan selalu berada diatas 70%. Nah, sudah jelas bukan. Bahwasannya selama kepemerintahan Jokowi-Amin Ma’ruf, Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang begitu luar biasa.

Melihat angka yang terpaut jauh dengan Ganjar, tentunya parpol NasDem tengah putar otak untuk menyusun trik supaya elektabilitas capres pilihannya melonjak. Sialnya, gelombang besar malah menghantamnya. Tersungkurlah elit yang menghuni parpol tersebut, akibat kasus yang menjerat Johnny.

Mungkinkah pada survei yang akan datang, nama Anies Baswedan bisa melampaui Ganjar? Berat, sepertinya. Sebab, melihat dari perolehan elektabilitas saat ini saja Anies masih terbilang stagnan, apalagi survei berikutnya? Bisa jadi amblas tertelan bumi.

Terlebih saat mengetahui sikap Partai NasDem yang terkesan membela si tukang korupsi, bisa langung anjlok tuh elektoral parpolnya. Kita tunggu saja diwaktu yang akan datang, masih mampukah Anies dan partainya bangkit dari keterpurukan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...