Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merasa terhormat setelah PDIP mengakui namanya dipertimbangkan menjadi cawapres Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurutnya, kehormatan itu akan disambut penuh kebersamaan jika bertujuan melanjutkan dan mempercepat pembangunan warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah tak lagi menjabat.
"Tentu harus kita sambut dengan penuh kebersamaan, memperkuat persatuan, dan jika ada peluang untuk membangun bangsa dalam bingkai percepatan pembangunan ini tentunya sangat kita mendapatkan suatu kehormatan," ujar Sandi di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta Selatan, Kamis (25/5).
Ia mengatakan keputusan pencalonan merupakan hak dari pimpinan partai politik. Dirinya mengaku akan mempersiapkan diri jika dijadikan cawapres.
"Kita mempertimbangkan, tentunya harus menyiapkan diri, termasuk juga mendengarkan masukan para ulama, para kyai itu yang jadi pedoman saya," tuturnya.
Sandi mengaku sudah bertemu Plt Ketum PPP Mardiono awal minggu lalu. Menurutnya, Mardiono memberikan dirinya wejangan, masukan, hingga sebuah arahan.
Dia juga mengaku baru saja roadshow di pesantren-pesantren di sekitar Madura dan Jawa Timur. Sandi mengaku sudah melakukan kesepakatan dengan Mardiono dan akan melanjutkan pembicaraan soal menjadi cawapres.
"Kita sepakat untuk melanjutkan tahapan pembicaraan, sehingga nanti ada perkembangan setelah kita mengambil keputusan dan masuk ke tahap yang lebih tinggi lagi. Saya harapkan dalam beberapa bulan ke depan bisa diputuskan," kata dia.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungkap Sandi masuk dalam radar partai moncong putih. Selain itu, ada pula Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Ummar dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Menurutnya, sudah ada 10 nama yang masuk dalam radar PDIP sebagai calon pendamping Ganjar. Meski demikian, dia tak menyebutkan semua secara rinci lantaran tak menutup kemungkinan nama-nama bacawapres untuk Ganjar bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar