Guru agama adalah garda terdepan dalam menyiarkan moderasi beragama. Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menginisiasi insentif bagi mereka. Tahun 2023 telah dialokasikan anggaran senilai Rp 277 miliar untuk insentif 230.830 guru agama.
Gubernur mengatakan, bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengupayakan kesejahteraan terhadap guru agama. Dari program insentif ini, setiap guru mendapatkan Rp1,2 juta per tahun.
“Kami masih terus untuk bisa membantu para guru-guru agama. Ada yang dari guru agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, semuanya,” paparnya saat ditemui di kantornya, Kamis (13/4/2023).
Terkait data penerima, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) guna memastikan data guru keagamaan penerima insentif valid.
“Maka kami bekerja sama dengan Kemenag. Kemenag yang melakukan verifikasi validasi, sehingga data itu yang kami pakai untuk bisa memberikan anggaran,” katanya.
Anggaran insentif guru keagamaan tahun 2023 senilai Rp 277 miliar untuk insentif 230.830 guru agama. Jumlah penerima tahun ini lebih besar dari tahun lalu yang hanya 211.455 orang. Penerima anggaran adalah guru keagamaan dari 5 agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, serta agama Budha.
Rincian jumlah penerima masing-masing agama adalah sebagai berikut, guru agama Islam sebanyak 223.373 orang; guru agama Kristen sebanyak 5.651 orang; guru agama Katolik sebanyak 1.089 orang; guru agama Hindu sebanyak 548 orang; dan guru agama Buddha sebanyak 169 orang.
Gubernur berharap dengan memperhatikan kesejahteraan para guru keagamaan, mereka akan semakin semangat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Bukan hanya tentang ilmu agama, tetapi juga budi pekerti dan juga kebhinekaan. “Mudah-mudahan bantuan yang sedikit dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar