Ganjar Pranowo mengaku sangat nyaman dengan istilah petugas partai yang digunakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menunjuknya menjadi bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Menurut Ganjar istilah petugas partai merupakan realitas konstitusional yang dihadapi oleh semua kader partai apabila ingin menempati jabatan publik.
“Sangat nyaman [dengan istilah petugas partai] dan saya akan jelaskan,” kata Ganjar dalam wawancara eksklusif kepada Najwa Shihab di program Mata Najwa.
Ganjar menjelaskan semua kader partai yang ingin menduduki posisi sebagai kepala daerah, anggota DPR atau DPRD haruslah mendapat restu berupa tandatangan dari ketua umum. Kalau pun tidak ingin meminta restu ketua umum mereka bisa menempuh jalur perseorangan atau independen.
Begitu halnya dalam konteks penetapan calon presiden yang menurut konstitusi hanya bisa diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
“Kalau tidak ada penugasan dari setiap partai maka tidak akan bisa seseorang (kader partai) menjabat menduduki merepresentasikan dari partai itu. Maka petugas partai itu bagian dari apa yang menjadi perintah konstitusi,” ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah ini mengaku tidak risau dengan istilah petugas partai sebab menurutnya seorang petugas partai yang menempati jabatan publik tetap bisa berkomunikasi intens dengan rakyat yang dipimpimnya.
Selain itu, kata Ganjar, setiap petugas partai di PDI Perjuangan tetap memiliki hak bersuara dan berdiskusi dengan pimpinan partai mengenai isu-isu yang menyangkut publik.
“Saya gak pernah risau itu (disebut petugas partai). Toh saya menjadi gubernur, menjadi anggota DPR, akhirnya berkomunikasi intens dengan rakyat,” ujarnya.
Sebelumnya, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 21 April 2023, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden PDI Perjuangan. Megawati menyebut Ganjar sebagai petugas partai.
"Maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, menetapkan saudara Ganjar pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar