Ganjar Pranowo membeberkan sejumlah pendekatan yang dilakukan pihaknya dalam mengatasi masalah banjir di provinsi tersebut, yang bahkan sudah diterapkan sejak 2016.
Hal ini disampaikannya setelah disinggung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/7).
Dia menjelaskan pendekatan pertama yang dilakukan bersifat lingkungan hidup, seperti melakukan perbaikan daerah aliran sungai (DAS) hingga membuat peraturan daerah (perda) tentang pengambilan air tanah.
Menurutnya, Kota Semarang merupakan salah satu contoh yang baik dalam melakukan pendekatan ini.
"Ada pendekatan yang sifatnya lingkungan hidup, ini perbaikan mulai dari DAS kemudian buat perda tentang pengambilan air tanah. Kota Semarang contoh yang cukup bagus punya perda, cuma tinggal pelaksanaan penegakan hukumnya saja," kata Ganjar saat diwawancara dalam acara CNN Indonesia TV, Kamis (5/8) malam.
Ganjar melanjutkan Kota Pekalongan merupakan daerah di Jateng yang perlu ditingkatkan dalam melakukan pendekatan tersebut. Menurut dia, masih butuh sebuah negosiasi politik dalam penerapannya.
"Pekalongan agak kurang dan betul disampaikan. 'Pak Ganjar kita sulit'. Kalau sulit PDAM-nya dong. PDAM kita bantu dengan PDAB kami, jadi PDAM distribusi kami yang siapkan infrastruktur untuk mencarikan sumber airnya," sambung Ganjar.
Berikutnya, kata Ganjar, pihaknya melakukan pendekatan kolaboratif antara pusat dengan daerah, termasuk sejumlah pendekatan dengan metode pentahelix.
Sebagai catatan, konsep pentahelix atau multipihak bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
Selanjutnya, dilakukan juga pendekatan berupa pemberdayaan masyarakat agar sadar, serta pendekatan konstruksi fisik termasuk regulasi.
Saat Megawati memerintahkan soal pembenahan urusan banjir rob di Jateng, lanjut Ganjar, pihaknya melakukan dua pendekatan yakni dari sisi upaya melakukan restorasi serta teknik sipil untuk melakukan penataan.
Menurutnya, pendekatan ini sudah berjalan sejak 2016 dan membuat banjir rob di Kota Semarang bisa dikendalikan.
"Inilah yang sejak 2016 kami berkerja sama dengan pusat untuk mulai menata setidaknya terjadilah di Kota Semarang setidaknya banjir mulai bisa dikendalikan tetapi untuk north coast ini masih belum bisa," katanya.
Sebelumnya, Megawati secara langsung menegur Ganjar dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/7).
Megawati mengatakan bahwa Ganjar dicalonkan PDIP sebagai Gubernur salah satunya untuk membenahi urusan banjir rob dan tata kelola pelabuhan di Semarang Jawa Tengah.
"Tuh, gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wes enek rob nangis [nanti kalau sudah ada banjir rob nanti nangis]," kata Megawati.
Dari layar virtual, tampak Ganjar merespons ucapan Megawati itu dengan memberi tanda hormat dan senyuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar