Kamis, 03 Agustus 2023

BERKAT SEKOLAH GRATIS GANJAR, ALUMNI SMKN JATENG BERHASIL BANGUN RUMAH

Tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu? Buah nasib seseorang bergantung ketekunan usaha yang dilakukan.

Mohammad Safii Anshori (22) tak malu disebut anak dari keluarga tak mampu. Ayahnya, Sobirin (49) hanyalah kuli bangunan. Sedangkan ibu, Suaidah (47) tidak bekerja. Mereka tinggal di rumah sederhana, wilayah Desa Kayen RT 8 RW 2, Pati.

Hidup dengan keterbatasan finansial sudah biasa dia lakoni semasa kecil. Mau beli apa-apa yang diinginkan ya harus melihat uang bapak dulu. Apakah ada sisa untuk itu? Jawaban Safii, tidak.

Lulus dari SMP PGRI 6 Kayen, si sulung itu dihadapkan pilihan putus sekolah atau lanjut? Keinginannya bersekolah di SMA reguler dibayang-bayangi beban hidup orangtua yang bakal makin bertambah.

Apa yang bisa dijanjikan dari upah seorang ayah kuli bangunan? Bisa makan saja sudah syukur Alhamdulillah. Apalagi bisa bersekolah, termasuk bonus.

Safii beruntung tinggal di Jawa Tengah. Ternyata ada boarding school yang bisa menampung Safii dan anak-anak golongan tidak mampu. Semua biaya gratis dari kelas 1 hingga lulus sekolah: SMKN Jateng.

"Saya dibantu didaftarkan dari sekolah (SMP) ke SMKN Jateng di Pati. Pakai SKTM. Benar-benar tidak menyangka kalau gratis semua. Dapat asrama. Makan sehari 3 kali, ada tim medis kalau sakit," kata Safii.

Kesempatan itu tak disiakan Safii. Dia masuk jurusan TBO atau Teknik Body Otomotif, sesuai minatnya. Safii serius belajar cara pengecatan, pun mengambil ekstrakurikuler bahasa Jepang.

Singkat cerita, Safii lulus di tahun 2018. Ada banyak tawaran kerja. Beberapa dari AHM, Komatsu, lalu ada pilihan magang PT JIAEC (Japan Indonesia Association For Economy Cooperation) untuk penempatan di Jepang.

"Di Komatsu itu pengumumannya diterima, tapi terlambat sebulan. Saya sudah duluan masuk ke JIAEC. Latihan selama 4 bulan, 2 bulan di Yogyakarta, 2 bulan di Depok," urainya.

Safii pun memilih latihan kerja di JIAEC. Untuk transport dan biaya hidup sehari-hari selama pelatihan kerja, Safii musti hutang Rp 6 juta ke bos ayahnya.

Selama di JIAEC, Safii dilatih mahir berbahasa dan memahami kebudayaan Jepang, negara tujuannya. Empat bulan berlalu dan muncul kabar baik. Dia lolos seleksi JIAEC dan mendapatkan perusahaan yang menampungnya bekerja di Jepang: Ebashi Kougyou.

Safii dipersilakan mengurus paspor dan visa dan diizinkan pulang ke rumah selama 14 hari untuk berpamitan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...