Warga Jawa Tengah semakin bahagia di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Hal itu tergambar dalam survei Indeks Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu.
Dalam survei itu disebutkan indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah tahun 2021 mencapai 71,73 poin.
Tanpa mengabaikan peran penting masyarakat, Gubernur mengungkapkan, meningkatnya indeks kebahagiaan itu terjadi adalah karena masyarakat sendiri. Ketika masyarakat bisa menjalani hidup yang aman, damai dan tentram, maka otomatis indeks kebahagiaan akan naik.
"Itu semua karena masyarakat ya, kalau masyarakat bisa ayem, tentrem begitu, mesti indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau saya, hal yang penting kalau kita komunikasi dengan masyarakat sama-sama saling jaga perasaan saja," kata Gubernur ditemui di rumah dinasnya, Minggu (2/1).
Selain itu, suasana kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang saling tolong menolong juga berpengaruh besar. Karena dengan sikap itu kehidupan sosial masyarakat menjadi semakin nyaman.
"Kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman," jelasnya.
Atas pencapaian ini, Gubernur mengatakan pihaknya akan terus berusaha meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah. Baginya hal itu bagian dari sasaran program pembangunan.
"Tidak cukup material saja yang kita bangun, tapi juga spiritualnya. Mudah-mudahan makin banyak orang yang bahagia. Kalau semua bahagia, maka makin enak bergaul, makin nyaman antar sesama dan itu membuat kondusif semuanya," pungkasnya.
Naiknya indeks kebahagiaan ini tentunya menjadi prestasi tersendiri bagi Jawa Tengah. Sebab meski secara nasional indeks kebahagiaan naik, namun banyak provinsi yang justru warganya mengalami penurunan kebahagiaan.
BPS yang telah melaksanakan survei Indeks Kebahagiaan Indonesia tahun 2021 pada rentang waktu 1 Juli hingga 27 Agustus. Hasilnya, meskipun secara Nasional Indeks Kebahagiaan Indonesia meningkat dari 70,69 pada 2017 menjadi 71,49, di tahun 2021 namun terdapat 10 provinsi yang justru mengalami penurunan.
Pengukuran tingkat kebahagiaan di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2014 melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Di tahun 2021 ini, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari 3 demensi yaitu kepuasan (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar