Bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo menceritakan kedekatannya dengan mendiang ulama sepuh sekaligus politikus PPP Kyai Maimoen Zubair tak lama setelah kepergian hajinya yang terakhir pada 2019.
Ganjar terutama mengenang saat dirinya pernah diajak salat berjamaah berdua di kamar pribadi ulama yang kerap disebut Mbah Maimoen itu. Ganjar mengaku masih merinding jika mengingat cerita tersebut.
"Itulah di kamar yang sempit itu saya makmum sama beliau, di situ beliau mengijazahi banyak hal ke saya. Merinding saya kalau mendengar cerita itu," ucap Ganjar di depan para kader PPP NTB, Minggu (18/6).
Gubernur Jawa Tengah itu mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Mbah Maimoen. Apalagi dia juga memiliki tanggal lahir yang sama.
Pada 2019, Ganjar mengaku menjadi orang yang diutus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Mbah Maimoen sebelum pergi haji. Ia tak menyangka, perjalanan haji itu menjadi yang terakhir.
"Jadi beliau itu ceritakan sebelum beliau pergi haji dan itu perjalanan beliau terakhir. Dan saya lah orang yang disuruh Bu Mega, untuk bertemu beliau," ucap Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar bercerita bahwa di haji terakhirnya itu, Mbah Maimoen hanya membeli tiket keberangkatan. Menurut dia, Mbah Maimoen seolah mengetahui bahwa dirinya tak akan kembali ke Tanah Air.
Sebelum keberangkatan dan sempat bertemu Megawati, Mbah Maimoen menurut Ganjar bahkan telah membagi tugas-tugas kepada para anaknya. Termasuk salah satu wasiat agar keluarga tak membuka lemari di kamar sebelum dirinya meninggal.
"Bahkan satu putra beliau dikasih kunci dan beliau sampaikan. Jangan dibuka lemarinya sebelum saya meninggal. Itu Mbah Moen yang menurut saya, saya punya kedekatan khusus dan tokoh yang sangat dihormati di PPP," ucap Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar