Jumat, 18 Agustus 2023

KOALISI PRABOWO BESAR, GANJAR 'DIKEROYOK', PDIP: JUSTRU MEMUNCULKAN SOLIDARITAS RAKYAT BANTU GANJAR

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) buka suara mengenai koalisi Ganjar Pranowo yang tidak sebesar koalisi pengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Saat ini Prabowo makin kuat lantaran baru saja didukung oleh Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya terus menganalisis perkembangan peta politik baru-baru ini. Dia menyebut Ganjar yang saat ini "dikeroyok" justru memunculkan solidaritas rakyat.

"Memang dengan kondisi Pak Ganjar 'dikeroyok' ini, justru munculkan suatu solidaritas rakyat bantu Pak Ganjar," kata Hasto setelah upacara peringatan HUT kemerdekaan ke-78 RI di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, (17/8/2023), dikutip dari Tribunnews.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan partainya membuka peluang cawapres Ganjar berasal dari partai politik atau koalisi partai di luar PDIP.

"Bisa jadi. Lihat saja," ujar Puan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (16/8/2023).

Puan enggan berbicara banyak tentang sosok cawapres Ganjar. Sebelumnya, dia mengungkapkan beberapa sosok yang masuk dalam bursa pendamping Ganjar, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menparekraf Sandiaga Uno.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto cawapres pendamping Ganjar Pranowo harus memiliki rekam jejak yang bagus.

"Yang jelas yang dicari itu yang punya track record yang bagus," kata Hasto di Ciawi, Bogor, Selasa, (15/8/2023).

Kata Hasto, pihaknya mencari sosok dengan karakter kepemimpinan yang baik dan bisa mendorong pergerakan rakyat.

"Yang mendorong program pangan untuk rakyat, bukan dengan alasan pangan untuk rakyat tetapi malah dikorupsi oleh teman-temannya, bukan seperti itu."

"Karena ketika Pak Ganjar turun, itu rakyat berbondong-bondong datang dan inilah yang jadi kekuatan terpenting," katanya.

Ganjar menganggap masuknya Golkar dan PAN ke dalam KKIR bukan pertanda bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Prabowo.

Menurut Ganjar, deklarasi dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo sebagai capres tidak menguatkan anggapan bahwa Jokowi mengarahkan dukungan kepada Prabowo yang kini menjadi anggota kabinet Jokowi.

"Oh, enggak, enggak," kata Ganjar singkat, di kediaman keluarga Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu malam, (13/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah itu juga tidak ambil pusing perihal deklarasi itu lantaran kedaulatan tiap partai politik wajib dihormati.

"Enggak apa. Itu hak mereka, setiap partai politik yang musti kita hormati. Sikap, boleh dong apa pun itu," katanya.

Dia percaya bahwa dukungan tersebut merupakan hal yang lazim dalam dunia politik. Dukungan itu dianggap muncul setelah elektabilitas Prabowo meningkat.

"Biasanya kalau pengalaman dari tahun ke tahun itu selalu saja, ketika ada tren yang lagi naik, semua berbondong-bondong ke sana. Biasanya seperti itu, tapi enggak apa, itu hak yang musti kita hormati," ujarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...