Saya akui, jika sebelumnya banyak sekali kalangan anak muda terutama Gen Z yang memilih untuk mendukung Prabowo. Namun seiring dengan berjalannya waktu, semuanya berubah. Barisan para darah muda yang awalnya sempat merapat pada sosok Prabowo, kini sedikit demi sedikit mulai merenggangkan barisannya.
Di saat pendukung muda Prabowo banyak yang pergi meninggalkannya, justru Ganjar kini kembali moncer yang ditandai dengan naiknya elektabilitas dari berbagai lembaga survei. Menjelang pesta demokrasi yang tinggal 174 hari lagi ini, banyak lembaga survei yang tengah menguji kelayakan pada beberapa kandidat capres yang kiranya akan mengikuti penjajakan masa kontestasi politik.
Banyaknya lembaga survei yang hadir, sebagian besar telah melakukan pengujian dengan melibatkan sampel berupa masyarakat di Indonesia yang terbagi dari Sabang sampai Merauke. Seperti halnya lembaga survei Litbang Kompas, yang belum lama ini merilis hasil pengerjaannya.
Dari hasil Litbang Kompas yang dilakukan pada tanggal 27 Juli-07 Agustus 2023 memaparkan jika dalam simulasi 3 nama kandidat capres, elektabilitas Ganjar Pranowo 34,1% lebih unggul ketimbang Prabowo yang memperoleh 31,3%, sedangkan Anies hanya 19,2%.
Kemudian hasil dari SMRC yang dilakukan pada 31 Juli-11 Agustus 2023 yang menjabarkan garapannya, bahwa Ganjar unggul dari Prabowo dan Anies dengan perolehan 35,9%, Prabowo 33,6% serta Anies 20,4%.
Biarpun saat ini Ganjar rebound setelah beberapa bulan yang lalu sempat mengalami penurunan, namun ada beberapa points penting yang harus diperhatikan dari analisis SMRC yang memuat tentang kondisi para pemilih. Dimana ketika simulasi 3 nama, Ganjar memang lebih unggul ketimbang Prabowo. Akan tetapi jika head to head antar keduanya, Prabowo masih berada pada barisan pertama daripada Ganjar.
Hal itu dapat terjadi lantaran ditengarai tingginya popularitas Prabowo dimata publik. Sosok Prabowo sudah tak asing lagi dimata masyarakat, mulai dari keterlibatannya pada keluarga Cendana dan Orba sampai eksisnya dikancah politik yang selalu menjadi peserta pemilu setiap 5 tahun sekali. Bahkan sebelum Ganjar menjajakan diri pada Pilpres, Prabowo sudah terlebih dahulu mengikuti ajang tersebut. Tak ayal, jika trend popularitas Prabowo lebih tinggi dari Ganjar.
Kendati demikian, biarpun Prabowo begitu populer dimata publik akan tetapi tingkat likeability masyarakat kepada Ganjar jauh lebih tinggi ketimbang Prabowo maupun Anies. Berdasarkan telaah SMRC tingkat kedisukaan rakyat kepada Ganjar sebesar 81%, angka tersebut melebihi Prabowo dan Anies.
Tentunya angka tersebut tak luput dari tingginya tingkat likeability Gen Z dan Y terhadap Ganjar sebagai sosok yang komunikatif, berintegritas serta mudah berbaur dengan semua kalangan, termasuk generasi para darah muda. Mereka kalangan anak muda sudah pasti menginginkan adanya pemimpin yang sefrekuensi dengan jalan pikirannya (anak muda), serta mengerti dan memahami tentang pemanfaatan dunia modernisasi yang kian canggih dari waktu ke waktu.
Berdasarkan track record Ganjar yang selalu selaras dengan pemikiran anak-anak muda, membuat Ganjar sangatlah diminati oleh kalangan milenial. Sehingga kemungkinan besar yang akan terjadi, para pemilih dari generasi muda ini akan merapatkan barisannya dan mempatrikan hatinya kepada gubernur dua periode itu.
Selain personality Ganjar yang cenderung mampu untuk merangkul masyarakat wabil khusus Gen Z dan Y, ada juga pergerakan sang istri Siti Atikoh. Keberadaan Siti Atikoh dirasa mampu untuk membantu kemenangan Ganjar. Mengapa? Karena Siti Atikoh adalah sosok wanita ber-enerjik yang dikenal sangat dekat dengan kalangan Gen Z dan Y.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar