Minggu, 10 September 2023

PESAN SRI MULYANI JELANG PILPRES: BOLEH BERBEDA PILIHAN, TAPI HARUS TETAP RASIONAL

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya rasionalitas dalam kehidupan setiap individu. Aspek ini juga perlu diterapkan masyarakat ketika memilih calon pemimpin negara. Bendahara negara mengatakan, dengan berpikir rasional individu dapat terhindar dari sikap emosional. Untuk menerapkan sikap rasional, individu harus mengedepankan data.

"Orang yang enggak bisa baca data, mudah sekali diprovokasi, dikasih sedikit dikilik-kilik, emosi," kata dia dalam acara IDE 2023, dikutip Jumat (21/7/2023).

"Mengilik emosi itu gampang banget, entah karena sentimen suku, agama, ras, nasionalisme, ketidakadilan," sambungnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan dalam menentukan pemimpin juga harus bersikap rasional. Dari pada berfokus pada personal kandidat, individu harus berfokus pada arah kebijakan kandidat tersebut.

"Menjelang mau pemilu anda boleh berbeda pilhan siapa saja, itu hak anda sebagai warga negara. Tapi gunakan (hak suara) secara rasional, baca data, baca statement," tuturnya.

Selain itu, ia menilai pemikiran rasional juga penting dalam memimpin suatu negara. Kebijakan yang dirumuskan dari pemikiran rasional berlandaskan data dapat meminimalisir dampak "guncangan" ke negara.

Apalagi, Indonesia saat ini tengah berupaya menjadi negara maju. Perumusan kebijakan yang tepat dinilai diperlukan agar perekonomian Indonesia tidak melambat ketika menghadapi suatu permasalahan.

Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian suatu negara bisa menyusut jika negara tidak mampu belajar dari pengalaman dan membaca data. Jika hal itu terjadi, akan sulit bagi perekonomian negara untuk bangkit.

"Sekali kalian masuk dalam set back, keluar dari situ so long," ucapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya rasionalitas dalam kehidupan setiap individu. Aspek ini juga perlu diterapkan masyarakat ketika memilih calon pemimpin negara. Bendahara negara mengatakan, dengan berpikir rasional individu dapat terhindar dari sikap emosional. Untuk menerapkan sikap rasional, individu harus mengedepankan data.

"Orang yang enggak bisa baca data, mudah sekali diprovokasi, dikasih sedikit dikilik-kilik, emosi," kata dia dalam acara IDE 2023, dikutip Jumat (21/7/2023).

"Mengilik emosi itu gampang banget, entah karena sentimen suku, agama, ras, nasionalisme, ketidakadilan," sambungnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan dalam menentukan pemimpin juga harus bersikap rasional. Dari pada berfokus pada personal kandidat, individu harus berfokus pada arah kebijakan kandidat tersebut.

"Menjelang mau pemilu anda boleh berbeda pilhan siapa saja, itu hak anda sebagai warga negara. Tapi gunakan (hak suara) secara rasional, baca data, baca statement," tuturnya.

Selain itu, ia menilai pemikiran rasional juga penting dalam memimpin suatu negara. Kebijakan yang dirumuskan dari pemikiran rasional berlandaskan data dapat meminimalisir dampak "guncangan" ke negara.

Apalagi, Indonesia saat ini tengah berupaya menjadi negara maju. Perumusan kebijakan yang tepat dinilai diperlukan agar perekonomian Indonesia tidak melambat ketika menghadapi suatu permasalahan.

Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian suatu negara bisa menyusut jika negara tidak mampu belajar dari pengalaman dan membaca data. Jika hal itu terjadi, akan sulit bagi perekonomian negara untuk bangkit.

"Sekali kalian masuk dalam set back, keluar dari situ so long," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...