Jika mau diukur standar kelayakan soal siapakah yang paling pantas menjadi Presiden RI penerus Jokowi pada 2024-2029 nanti, Ganjar Pranowo-lah yang paling pantas, sedangkan yang lainnya (seandainya bisa) dicoret saja dari persaingan.
Ini bukan soal takut kalah, khawatir gagal jadi presiden, apalagi upaya black campaign karena kalau mau dicermati dan dinilai dengan hati nurani dan sportivitas, maka jika persaingan hanya melibatkan Ganjar, Prabowo, dan calon yang satu lagi (yang sepi pemberitaan itu loh!) maka Ganjar Pranowo bisa dibilang sudah lolos ujian awal.
Kalau kita ingat dahulu, ada partai kecil tapi sok besar yang katanya mengusung Ganjar Pranowo, dengan segala puja-pujinya yang dianggap akan membuat Ganjar tergiur, tapi eks Gubernur Jawa Tengah itu bergeming sehingga partai kecil itu hanya bisa gigit jari.
Ujian berikutnya datang dari partai yang dimiliki oleh salah satu pengusaha besar dengan jaringan medianya yang luar biasa. Diajukanlah nama Ganjar bersama dua orang lainnya, dengan harapan Ganjar akan tergiur lalu keluar dari PDI Perjuangan. Namun, lagi-lagi mereka harus gigit jari dan sang penguasanya hanya bisa elus-elus brewoknya. Gagal maning, gagal maning ...!
Berikutnya ada koalisi lebih besar lagi, yang berpikir bahwa mereka pasti mampu menarik Ganjar keluar dari partai berlambang banteng moncong putih itu, tapi meskipun saat itu posisi Ganjar di internal partai juga sedang terjepit (bahkan dimusuhi oleh mereka yang pro Mbak Puan), tapi sekali lagi Ganjar bergeming. Kuda-kudanya terlalu kokoh untuk digoyang oleh godaan takhta sebagai calon RI-1, karena Ganjar berkomitmen akan tetap bersama PDI Perjuangan, bahkan sekalipun dirinya tidak dipilih menjadi capres oleh Ibu Megawati.
Dalam hal ini Ganjar jauh lebih unggul dibandingkan dengan anak muda kemlinthi yang baru kemarin sore, yang telah menerima kebaikan dengan menjadi Wali Kota tapi sekarang dengan entengnya keluar dari PDI Perjuangan demi memburu kekuasaan bersama capres yang secara kualitas bahkan masih di bawah Ganjar Pranowo.
Seandainya anak muda itu mau bersabar sedikit, maka dia dapat banyak belajar dari barisan kader internal PDI Perjuangan yang telah ditempa oleh banyak peristiwa dan tetap solid sampai hari ini.
Ya sudahlah, semua itu pilihan ... dan setiap pilihan ada konsekuensinya. Ganjar Pranowo sudah memilih stay dan berkomitmen tinggi, bahkan sanggup melewati ujian godaan kekuasaan, loyalitas, komitmen, hingga penderitaan karena dimusuhi oleh "orang-orang serumahnya" di internal PDI Perjuangan tapi semuanya bisa dilalui dengan kepala tegak dan kemantapan hati.
Saya pun tak yakin jika seorang Prabowo Subianto mampu melewati serangkaian "tes kelayakan" seandainya ada di posisi Ganjar Pranowo. Begitu pula dengan calon yang sepi peminat itu, yang telah gagal ujian dalam lingkup pemilihan gubernur karena meraih kekuasaan lewat cara yang paling buruk dalam sejarah Pilgub di Indonesia.
Salam Jarji, Jarbeh ... optimis Ganjar-Mahfud menang satu putaran bersama rakyat Indonesia yang melek dan waras logikanya ... karena tidak ada calon lain yang lebih pantas untuk menjadi RI-1 kecuali Ganjar Pranowo.