Joko Widodo (Jokowi) mengundang 3 bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ke Istana hari ini. Ketiga bacapres tersebut tampak mengenakan kemeja batik dengan motif yang sama, yaitu batik parang.
Dilansir detikNews, pertemuan Jokowi dengan ketiga capres dimulai sekira pukul 12.30 WIB. Ganjar hadir mengenakan batik parang berwarna merah, Prabowo dan Anies mengenakan batik parang berwarna coklat muda.
Mengutip laman resmi Perpustakaan Universitas Brawijaya, batik parang banyak ditemukan di daerah Solo dan Jogja, sebab menurut sejarahnya, batik parang diciptakan pada zaman Keraton Mataram.
Batik Parang tak hanya memiliki motif yang cantik, tapi ada makna dan filosofi mendalam di baliknya. Apa itu? Berikut penjelasannya.
Mengutip laman Kemenparekraf dan laman resmi Pemerintah Provinsi DIY, batik parang adalah sebuah pola batik tradisional Indonesia. Motif tersebut memiliki akar sejarah yang kaya dalam zaman kerajaan.
Kata "parang" sendiri memiliki makna 'pedang' yang mencerminkan kekuatan dan ketangguhan. Makna simbolis batik parang antara lain keberanian dan ketangguhan, terinspirasi oleh bentuk pedang yang meliuk-liuk, serta lambang keselarasan dan keseimbangan dalam hidup, menggambarkan perjalanan manusia yang penuh pasang surut, diterima dengan ketenangan dan keberanian.
Proses pembuatannya melibatkan pengrajin mahir yang menorehkan lilin pada selembar kain putih. Mereka menjaga motif Parang agar tetap jelas. Kain yang sudah selesai diberi pola menggunakan lilin kemudian dicelupkan ke dalam pewarna alami atau kimia sebelum lilin dilelehkan.
Batik Parang memiliki peran penting dalam budaya Indonesia, terutama dalam mencerminkan identitas bangsa Indonesia. Bahkan, motif batik ini diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia pada tahun 2009.
Produksi kain batik parang memberikan mata pencaharian bagi ribuan pengrajin serta menjadi komoditas ekspor Indonesia yang mendunia serta memberikan devisa negara. Dengan makna simbolis yang dalam dan keindahan polanya, batik parang adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan memikat.
Batik parang memiliki sejarah yang panjang sejak zaman kerajaan. Motif parang pertama kali digunakan oleh para penguasa dan keluarga kerajaan sebagai simbol kekuasaan dan status sosial mereka.
Seiring berjalannya waktu, motif parang mulai populer di kalangan masyarakat umum. Popularitas batik parang yang meningkat karena semakin banyak orang yang ahli dalam pembuatan batik. Selain itu juga karena peningkatan permintaan akan batik dengan pola yang indah dan unik seperti Batik Parang.
Sejak saat itu, batik parang semakin tersebar luas dan menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar