Ganjar Pranowo dinilai berhasil dalam memimpin sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 2 periode kepemimpinannya.
Itu lantaran selama Ganjar Pranowo menjabat, Jawa Tengah selalu aman dan tenteram.
Selain itu, tidak ada gejolak di tengah masyarakat yang terjadi selama Ganjar Pranowo jadi orang nomor satu di bagian tengah Pulau Jawa itu.
Demikian disampaikan KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem atau Gus Zaim, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Lasem, Kabupaten Rembang.
Momen itu terjadi saat Gus Zaim menerima kunjungan Ganjar ke Ponpes Kauman, pada Minggu 5 Agustus 2023.
"Keadaan amannya Jawa Tengah, masyarakatnya yang tidak ada gejolak selama ini, itu menunjukkan kepemimpinan yang baik," kata Gus Zaim.
Menurut Gus Zaim, hal itu menunjukkan kualitas Ganjar sebagai aparatur pemerintahan yang berhasil dalam mengelola daerah.
Atas alasan itu pula Gus Zaim mendoakan kesuksesan Ganjar Pranowo, khususnya di Pilpres 2024 mendatang.
“Saya berharap semakin sukses di segala hal. Bertanding, bertarung, dan berkomepetisi secara baik," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ganjar mengaku mengagumi Ponpes Kauman Lasem yang sangat menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Hal tersebut dirasakan dari lingkungan masyarakat yang saling berkompromi.
“Pondoknya menarik karena berada di lingkungan Pecinan dan masyarakatnya menerima dengan baik, saling berinteraksi dengan baik. Ini contohnya, top," kata Ganjar.
Toleransi dan sikap saling menghargai antarumat beragama itu terbukti setiap Ponpes Kauman menggelar kegiatan.
"Ketika di pondok ini ada acara kebangsaan, tiba-tiba ada yang ngirim barongsai ke sini, ikut merayakan. Kekurangan air, dikirim air," ujarnya.
Tidak heran jika kemudian Ponpes Kauman bisa dianggap merupakan miniatur toleransi dan keberagaman.
"Orang yang berbeda sukunya, berbeda agamanya, jadi biasa saling tolong menolong. Kita harus belajar dari Lasem ini," sambungnya.
Karena itu, lanjut Ganjar, suasana di Ponpes Kauman Lasem ini mesti dicontoh banyak orang agar tidak adalagi konflik yang menyinggung SARA.
"Saling tolong, saling bantu di Lasem ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tidak ada orang yang menghitung-hitung agamanya, sukunya, golongannya. Dibantu-dibantu saja,” pungkas Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar