Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan elektabilitas Anies Baswedan sebagai bakal calon presdein belum menguat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur meski menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Saiful merinci Anies hanya mengantongi elektabilitas sebesar 9,5 persen di kalangan warga NU Jawa Timur usai deklarasi dengan Cak Imin.
Masih kalah telak dari Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas 45,4 persen dan Prabowo 25,4 persen. Ada 19,8 persen responden belum menjawab.
"Efek pasangan Capres sebetulnya tidak penting. Karena dengan atau tanpa pasangan, Ganjar Pranowo cenderung lebih unggul dibanding Prabowo dan Anies di kalangan anggota NU Jawa Timur," kata Saiful dalam keterangannya, Kamis.
Saiful turut menjelaskan hasil simulasi para capres dan cawapres di kalangan anggota NU Jatim. Elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di kalangan anggota NU Jawa Timur hanya mencapai 10,1 persen.
Sementara simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil mendapatkan dukungan anggota NU Jawa Timur 46,3 persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 22,9 persen dan dan tidak jawab 20,7 persen.
dalam simulasi ini SMRC belum memasangkan Ganjar atau Prabowo dengan nama-nama lain. Ganjar masih dipasangkan dengan Ridwan Kamil dan Prabowo dengan Erick Thohir.
"Tujuannya adalah untuk melihat efek elektoral pemilihan presiden setelah deklarasi Anies-Muhaimin," kata dia.
Saiful menjelaskan ada tiga lapis masyarakat yang diharapkan muncul memberi dukungan padan pasangan Anies-Muhaimin di Jatim. Lapis pertama, adalah dukungan datang dari pendukung partai yang mengusungnya yakni PKS, Nasdem, dan PKB.
"Secara spesifik, diharapkan pendukung PKB mendukung pasangan tersebut," kata dia.
Sementara lapis kedua adalah dukungan masyarakat umum dan lapis ketiga adalah dukungan itu diharapkan meluas ke organisasi masyarakat. Baginya, ormas yang dekat dengan PKB adalah NU.
"Karena itu, diharapkan massa NU terkanalisasi dukungan politiknya ke pasangan Anies-Muhaimin," kata dia.
Survei SMRC yang dilakukan pada September 2023 di Jawa Timur menunjukkan responden mengaku sebagai anggota aktif NU sebesar 16,8 persen. Sementara mengaku anggota tapi tidak aktif sebanyak 31,6 persen dan bukan anggota NU sebesar 51,2 persen. Jika dijumlahkan antara anggota aktif dan tidak aktif, jumlahnya sekitar 48,4 persen.
Populasi survei ini adalah seluruh warga Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 180 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 150 atau 83 persen.
Sebanyak 150 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 8,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
Sebelumnya hasil survei Indikator Politik Indonesia turut menunjukkan popularitas Anies di Jawa Timur cenderung turun jika dibandingkan dengan popularitasnya tahun lalu usai deklarasi pasangan Anies-Cak Imin awal September lalu.
Indikator Politik membandingkan popularitas Anies pada September 2023 dengan November 2022, dan hasilnya perolehan suara Anies dari responden berkurang ke angka 14,4 persen dari sebelumnya 17,9 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar